JAILOLO, Teluknews.com- Masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat masih diperpanjang selama 14 hari ke depan.
Ini disampaikan langsung Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat peninjauan lokasi pengungsian di Halmahera Barat, Kamis (30/5/2024).
Tanggap darurat ini menyusul aktivitas Gunung Ibu yang saat ini masih berstatus level IV atau awas.
Tanggap Darurat bencana erupsi Gunung Ibu sendiri ditetapkan sejak 16 Mei 2024 lalu, dan akan diperpanjang selama dua pekan ke depan.
“Untuk tanggap daruratnya pak bupati sudah menetapkan 14 hari, kemudian ditambah 14 hari lagi, jadi satu bulan,” kata Suharyanto.
Suharyanto juga menjelaskan, dalam penetapan waktu status tanggap darurat tidak ada batasanya, namun semua tergantung situasi di lapangan.
“Kita lihat satu minggu ke depan. Kalau dari PVMBG sudah menyatakan kembali normal dan statusnya akan diturunkan ke level III, maka para pengungsi sudah bisa kembali ke tempat masing-masing,” terangnya.
Status tanggap darurat diperpanjang hingga Juni mendatang, terhitung dari 31 Mei hingga 13 Juni 2024 mendatang.
Diketahui, status Gunung Ibu Halamahera Barat saat ini masih berstatus level IV (awas). Warga dihimbau agar tidak beraktivitas di radius 4 kilometer dan perluasan sektoral 7 kilometer arah utara permukaan kawah.
Berdasarkan data dari BNPB per Rabu (29/5/2024), terdapat 2.011 pengungsi akibat erupsi Gunung Ibu. Para pengungsi tersebut tersebar di lima titik pengungsian, di antaranya di Gedung Serbaguna Desa Tongute Ternate Asal sebanyak 959 jiwa, di lapangan Desa Gam Ici 417 jiwa, Gereja Desa Tongute Sungi 357 jiwa, SMP 3 Desa Tongute Sungi 42 jiwa dan Kantor Desa Tongute Sungi sebanyak 45 jiwa, serta 191 jiwa lainnya masih dalam pendataan terpisah. (bur)