MOROTAI,Teluknews.com-Derita yang dialami Abdul Karim. Bayi mengidap penyakit Hidrosephalus saat ini juga ikut dirasakan oleh Aliansi Jurnalis Morotai (AJM). Untuk meringankan beban Abdul Karim para Jurnalis yang tergabung dalam AJM, Senin (23/11) tergerak hati, melakukan menggalangan dana untuk disumbangkan ke yang bersangkutan.
Sofyan Togubu koordinator Gerakan Peduli, Abdul Karim dalam rilisnya mengatakan, gerakan penggalangan dana yang dilakukan tujuannya untuk membantu meringankan beban keluarga terutama kedua orang tua terutama Abdul Karim yang mengedap penyakit Hidrosephalus.
Sofyan yang berkapasitas sebagai Jurnalis Malut Post biro Kabupaten Pulau Morotai ini berujar rencana mengumpulan sumbangan berlangsung selama dua hari dan dana yang sudah terkumpul senilai Rp 1.480.000 bakal disalurkan langsung melalui rekening keluarga Abdul Karim.
“Semoga bantuan yang kami berikan, dapat membantu meringankan beban adik Abdul Karim,”harapnya.
Diketahui, Abdul Karim adalah bai berusia 6 bulan anak dari ibu Warintah Laaha berasal Desa Muhajirin Baru, Kecamatan Morsel, Kabupaten Pulau Morotai dan ayahnya Muamar Tayib berasal Oba, Kota Tidore Kepulauan.
Dikutip dari Media Tandaseru.com. Sejak berusia 9 bulan dalam kandungan, buah hati Warintah Laaha dan Muamar Tayib itu sudah diketahui memiliki kelainan. Dari dokter menyebut Abdul Karim ada penumpukan cairan di bagian kepala janin.
“Waktu USG pertama dan kedua belum kelihatan. Pas USG ketiga baru dokter bilang ada penumpukan cairan di kepala,”kata Warintah, Minggu (22/11).
Abdul Karim yang lahir pada 17 Mei 2020 di RSUD Morotai ini terus membesar. Abdul Karim selalu merasa kesakitan, sering menangis dan sulit tidur.
“Sebelum lahir, setelah dokter tahu dia sakit, dokter sarankan operasi langsung. Takut semakin hari makin besar di dalam kandungan. Setelah itu kita keluar dari RSUD, abis itu konsultasi di dokter anak, setelah itu dokter anak kasih sarankan untuk rujukan ke Makassar,” kisah Warintah.
Sayangnya, keluarga Abdul Karim mengalami kesulitan dalam membiayai pengobatannya. Sang ayah yang bekerja sebagai kuli bangunan dan ibu seorang ibu rumah tangga tak mampu membawanya ke Makassar untuk pengobatan.
“Saat ini kalau untuk makan syukur alhamdulillah lancar. Tapi dia sering menangis, susah tidur, dan waktu buang air besar juga menangis,” tutur Warintah.
Demi kesehatan Abdul Karim, kedua orang tuanya kemudian mencarikan pengobatan alternatif. Ia lantas dibawa ke kampung halaman ayahnya di Oba, Kota Tidore Kepulauan untuk berobat kampung.
Saat ini Abdul Karim membutuhkan uluran tangan untuk mengobati penyakit yang dideritanya dan bagi siapa yang ingin mengulurkan tangan sumbangannya bisa ditransfer langsung ke nomor rekening BRI 702801015418534 atas nama Taib Safi.(gk)