LABUHA,Teluknews.com – Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), mendapat penghargaan berupa sertifikat Apresiasi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Maluku Utara (Malut).
Kepala PDAM Halsel, Soleman Bobote kepada wartawan menyatakan, penghargaan yang diterima dari BPKP Malut atas kinerja tahun 2023, PDAM Halsel mendapatkan nilai kinerja 2,97 atau predikat sehat dengan nilai 61,06 atau klasifikasi baik. Capaian ini kata Soleman, bagian dari upaya kerja keras dan dukungan pemerintah serta seluruh pegawai PDAM selama tiga tahun terakhir dan kondisi keuangan yang paling terendah, namun PDAM sudah mendapat sedikit labah walaupun masih kecil tetapi sudah keluar dari zona merah dan kuning.
“Saat ini PDAM Halsel sudah keluar dari zona merah, kuning dan sekarang sudah masuk zona hijau, karena kinerja sudah mulai membaik,”ungkap Soleman, ketika ditemui, Senin (16/9/2024).
Dari sedikit labah yang dimiliki PDAM Halmahera Selatan, Seleman mengaku, untuk tahun ini pihaknya lebih fokus pada pelayanan pelanggan PDAM.
“Jadi fokus saya tahun ini memaksimalkan pelayanan, semoga tahun ini sukses karena tujuannya memperbaiki kualitas air, sebab sudah dilakukan uji coba selama 1 minggu,”katanya.
Semua pelayanan kata Soleman, akan dilakukan melalui Tritmen atau pengolahan, sehingga ada sedikit peningkatan walaupun belum terlalu maksimal sesuai yang diamanatkan permekes Nomor 20 Tahun 2023 tentang kualitas air.
Ia juga berharap, ada dukungan dari tukang leden Halmahera Selatan sehingga uji coba ini bisa berhasil dan sukses agar masyarakat bisa menikmati pelayanan tersebut.
Selain itu, PDAM juga menambah kapasitas dan akan berupaya terus diatas fasilitas yang pernah dibangun pemerintah daerah beberapa tahun belakangan ini sempat off dan alhamdulillah sudah diaktifkan sehingga sudah beroprasi dengan teknologi membran.
“Kami sudah uji coba, mudah-mudahan tahun ini sudah berubah.ini di khususkan wilayah Kabupaten Halmahera Selatan,”Jelasnya.
Adapun kendala PDAM Kecamatan terluar akan di programkan kedepan, mudah-mudahan kondisi keuangan semakin membaik agar menyentuh ke wilayah terjatuh atau istilah PDAM IKK seperti Obi, dan Kayoa.
Soleman Bilang, untuk membangun kualitas air itu butuh investasi, memang secara undang-undang adalah tanggungjwab pemerintah pusat dan daerah, namun bila hanya mengandalkan APBD sangat berat.
“Saya dengan pak bupati, Pak bassam sudah mengajukan ke Kementerian PUPR untuk usulan tahun 2025, saat ini kami menyiapkan dokumen-dokumen pendukung, usulan ada tiga yakni kayoa diajukan Rp 43 Miliar, Obi Rp 42 Miliar sedangkan labuha Rp 99 Miliar.
“Untuk itu, Saya berharap dukungan dan doa masyarakat halsel APBN semakin membaik agar semua usulan peningkatan dan kapasitas air bersih di Halmahera Selatan bisa tercapai demi kemerdekaan masyarakat tentang pelayanan air bersih,”pungkasnya. (red)