MOROTAI,Teluknews.com-Mantan Ketua BEM Universitas Pasifik (Unipas) Morotai, Samirin Pusaran meminta Satgas Cipta Lapangan Kerja (SCLK) mengkali kembali kebijakan pengadaan 200 Becak Motor (Bentor) bagi warga Morotai untuk dikridit.
Pasalnya, pengadaan ratusan unit Bentor dikridit tanpa uang muka ini tidak memberikan solusi, melainkan hanya menambah masalah.
“Pengadaan 200 unit Bentor hanya membuat polemik di publik. Olehnya itu pihak berwewenang harus mengkaji kembali kebijakan pengadaan Bentor ini, “ucapnya, Kamis (13/08).
Menurutnya, program pengadaan 200 unit Bentor tidak menjawab 5.000 lapangan kerja sebagai janji politik seperti yang dijanjikan oleh Bupati dan Wakilnya, Benny Laos-Asrun Padoma. Tapi hanya menambah masalah, karena barangnya belum ada, tapi sudah menjadi polimik.
“Program ini tidak menjawab harapan rakyat akan janji politik Bupati dan Wakilnya yakni 5.000 lapangan kerja, jika di paksakan pengadaan 200 Bentor bukan membuka lapangan pekerjaan. Tapi meningkatkan angka kemiskinan karena tidak imbang dengan pendapatan keseharian masyarakat dengan situasi ekonomi saat ini,”cetusnya.
Bahkan, kata dia, sumber anggaran pengadaan 200 unit Bentor ini dari mana dan tidak ada kejelasan.”Menjadi pertanyaaan apakah anggaran pengadaan Bentor menggunakan anggaran Daerah ataukah anggaran melalui seorang, itu tidak ada rasional anggrannya dari mana,” tuturnya
Dia menambahkan seharusnya tim SCLK harus berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Dinas Perhubungan dan khususnya Organda, sehingga pengadaan 200 unit bentor tidak menjadi polimik.
“SCLK harus paham mekanisme, tidak boleh mereka berjalan sendiri-sendiri, ini kesalahan karena tidak berkoordinasi dengan pihak Organda, “terangnya.(gk)