
JAILOLO,Teluknews.com – Bupati Halmahera Barat (Halbar), James Uang, didesak segera mencopot Kepala Desa (Kades) Peot, Kecamatan Sahu.
Ini menyusul, Kades Peot diduga telah menyalagunakan anggaran Dana Desa (DD) sebesar Rp 258 juta, sehingga pembangunan di desa terbengkalai.
“Kami masyarakat desa peot merasa sangat di rugikan, karena anggaran DD setiap tahun sebesar Rp 1,1 miliar, tapi tidak ada manfaatnya untuk masyarakat desa peot,”cetus Olden Lasa, saat menyampaikan orasinya, di depan kantor Bupati, Rabu (27/10/2021).
Olden menelaskan, anggaran DD per tahun Rp 1,1 miliar, jika dikelolah dengan baik dan transparan, jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 190 KK sudah masuk kategori sejahtera dari sisi Ekonomi dan Pendidikan, bahkan tata ruang desa juga sudah bagus.
“Tapi faktanya, desa bukan mengalami kemajuan, tapi mengalami keterpurukan, akibat dari beberapa mata anggaran diduga disalahgunakan, seperti anggaran PKK (program kesejahteraan keluarga) Rp 55 juta, hanya menghasilkan 50 buah kursi. Jika dihitung, pengadaan kusrsi 50 buah hanya menghabisan anggaran Ro 3 juta, sementara sisanya Rp 52 juta dikemanakan,”tandasnya.
Bukan saja itu, ada juga inventaris BumDes 2 unit perahu fiber, bukan diserahkan kepada masyarakat, tapi disewakan ke orang lain. Selain itu, dalam dokumen APBDes 2021, tercantum anggaran Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa, bidang Pembinaan Kemasyarakatan, Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Bidang Penanggulangan Bencana darurat Mendesak, tapi faktanya program sebanyak itu tidak jalan, padahal anggarannya termuat sebesar Rp 258 juta.
“Kami meminta Inspektorat segera melakukan audit, bahkan bila perlu Bupati James, segera mencopot jabatan kades,”tegasnya.
Sementara asisten II Zubair Latif saat melakukan hearing dengan masa aksi menyatakan, permasalahan desa peot soal penyalaguaan dana desa akan ditindaklajuti.
“Jadi terkait itu, BPMD dan inspektorat akan melakukan investigasi soal anggaran pembangun di desa peot,”pungkasnya. (bur)