
SANANA,Teluknews.com – Upaya memaksimalkan sistem pelayanan, RSUD Sanan Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), bakal memproduksi sendiri tabung oksigen secara mandiri.
Ini disampaikan Direktur Utama (Dirut) RSUD Sanan Marini Nurali, usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPRD Kepsul, Kamis (2/7/2021).
Marni dihadapan anggota Komisi III membantah, jika isu yang beredar bahwa terjadi kekosongan oksigen di RSUD, karena menurutnya tabung oksigen yang ada di RSUD sebanyak 30 tabung dan itu baru di suplai dari Manado pada Kamis (24/6/2021) lalu, sehingga tidak mungkin jika oksigen habis di RSUD.
“Dari 30 buah tabung oksigen itu, sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan di RSUD Sanana,”tegasnya.
Marini mengaku, memang beberapa pekan kemarin dari 30 tabung oksigen, ada 5 tabung yang kosong, namun kekosongan itu langsung diisi kembali sehingga ditempatoan di ruangan ISG, ICU dan ruang isolasi Covid-19.
“Jadi sangat keliru jika dikatakan bahwa di ruang isolasi Covid-19 itu tidak ada oksigen,”cetus Marini.
Alumni Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat (Fikes) Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Ternate ini berharap agar Komisi III ikut mendorong usulan mesing produksi oksigen pada APBD Perubahan, sehingga kedepan RSUD sudah bisa memproduksi oksigen secara mandiri, karena saat ini untuk mendapatkan oksigen, RSUD bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kepsul dan Provinsi terkait penyediaan tabung oksigen.
“Kita berharap Komisi III juga ikut mendorong, agar pada APBD perubahan nanti bisa dialokasikan untuk anggaran pengadaan mesin produksi oksigen,”tandasnya.
Sementara Ketua Komisi III Lasidi Leko, meminta RSUD bisa menyampaikan usulan anggaran lewat TAPD, sehingga Komisi III bisa melakukan pengawalan saat pembahasan APBD perubahan.
“Kita akan kawal, jika anggarannya diusulkan,”pungkasnya. (nd)