JAILOLO, Teluknews.com – Sejumlah fasilitas di kawasan wisata Rapa Pelangi, Desa Bobanehena, Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat, mengalami kerusakan.
Salah satunya cottage atau vila yang dibangun oleh Dinas PUPR, yang kini tak lagi bisa digunakan. Untuk mengatasi kebutuhan wisatawan, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Halmahera Barat berencana membangun dua unit cottage baru tahun ini.
Pembangunan dua unit cottage baru akan dilakukan secara bertahap karena anggaran yang tersedia masih terbatas. Pemerintah daerah berharap tahun depan bisa mendapatkan tambahan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk memperbaiki sekaligus meningkatkan infrastruktur wisata di Rapa Pelangi.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Kadisparpora), Fenny Kiat, pada Rabu (17/9/2025), mengatakan kondisi cottage lama memang menjadi salah satu keluhan pengunjung. Sebab, sebagian unit memiliki toilet yang berada di luar, sehingga tidak nyaman digunakan, khususnya oleh wisatawan perempuan.
“Untuk cottage yang lama, toiletnya berada di luar, dan ini membuat pengunjung, terutama perempuan, merasa tidak nyaman,” ujarnya.
Menurut Fenny, setelah pembangunan 10 unit cottage dengan toilet di dalam, pengunjung cenderung lebih memilih fasilitas baru yang lebih nyaman. Karena itu, muncul rencana renovasi terhadap cottage lama agar fasilitasnya setara dengan standar cottage terbaru.
“Kami juga telah menyarankan kepada pak Bupati James Uang, agar cottage lama bisa di-upgrade dengan fasilitas toilet dalam. Namun, karena membutuhkan anggaran cukup besar, renovasi baru bisa dilakukan terbatas, yakni pada dua unit cottage tahun ini,”Ungkapnya.
Selain membangun cottage baru, Disparpora juga merencanakan pembangunan restoran di kawasan wisata Rapa Pelangi. Fasilitas tersebut dinilai penting karena pengunjung sering membutuhkan tempat makan saat berwisata.
“Kami juga merencanakan pembangunan restoran di Rapa Pelangi pada tahun ini, untuk memenuhi kebutuhan pengunjung yang sering kali membuatkan fasilitas makan,”Ujarnya.
Fenny menjelaskan, pembangunan restoran sempat diusulkan melalui Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), tetapi tidak terealisasi akibat pemangkasan anggaran. Tahun ini, proyek tersebut kembali masuk melalui Dana Alokasi Umum (DAU) agar kebutuhan pengunjung dapat terpenuhi.
Dengan adanya pembangunan bertahap, pemerintah daerah berharap infrastruktur wisata di Rapa Pelangi semakin lengkap. Terlebih, kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD terus meningkat, di mana tahun lalu melampaui target 61 persen, sementara tahun ini per Agustus 2025 sudah mencapai 99 persen dari target Rp700 juta. (red)













