JAILOLO,Teluknews.com – Puskesmas Sidangoli, Kecamatan Jailolo Selatan, baru-baru ini menjadi sorotan publik di grup Halmahera Barat terkait pelayan tim medis.
Pada Jumat, (7/6/2024) kemarin, salah satu akun facebook atas nama Asel Grace Lim membuat postingan status meminta perhatian Dinas Kesehatan Halmahera Barat terhadap kenerja para medis di Puskesmas Sidangoli. Dalam postingan itu juga, Asel menyebutkan telah terjadi Malapraktik di Puskesmas Sidangoli.
“Terbukti ada anak kecil atas nama Christifel T umur 2 tahun yang divonis positif DBD dan sempat di Opname selama 4 hari dan di infus sebanyak 4 botol, dengan biaya perawatan dan lain-lain sebesar Rp 500 ribu lebih pada minggu lalu,”tulis Asel di laman Facebook Hamahera Barat.
“Namun sekarang anaknya sakit lagi dan puskesmas Sidangoli tetap vonis DBD lagi tanpa ada hasil pemeriksaan darah dari Laboratorium karena dokter dan perawat menolak untuk di periksa darahnya. Akhirnya anak tersebut di bawah ke RSUD Jailolo untuk di periksa dan ternyata hasil pemeriksaan darah dari RS Jailolo itu Negatif DBD nya,”sambungnya.
“Nah semoga menjadi perhatian masyarakat agar jangan langsung percaya dengan vonis Dokter/perawat tanpa di sertai dengan hasil pemeriksaan darah dari lab,”tandas Asel Grace Lim merupakan yang nenek dari Christofel.
Atas postingan tersebut, Kepala Puskesmas Sidangoli Sofyan Labuhan langsung berkunjung ke rumah pasien untuk mengklarifikasi terkait masalah postingan di facebook atas nama Asel Grace Lim
“Kami datang ini untuk mengklarifikasi terkait postingan di FB apa yang menjadi masalah pihak keluarga terkain pelayanan PKM sidangoli,”kata Sofyan kepada media, Sabtu (8/6/2024).
Ia mengaku, pihak keluarga meminta agara pasien tersebut untuk pemeriksaan darah dari Laboratorium akan tetapi alat mengecek Reagen Rees Ecker atau Trombosit RE pasien itu sudah habis.
“Saya sebagai kepala puskesmas akan menjadikan masalah ini sebagai dasar evaluasi di lingkungan puskesmas sidangoli,”tegasnya.
“Semoga kedepan lagi tidak terjadi hal-hal seperti ini lagi. Dan ini akan saya jadikan sebagai dasar evaluasi. Dan jaga akan berupaya menyediakan apa yang menjadi keluhan dari keluarga pasien. Saya juga mewakili keluarga Puskesmas sidangoli meminta maaf atas tidakan yang kurang nyaman tersebut,”tandasnya.
Secara terpisah, Feri Djini yang juga merupakan Advokat Halmahera Barat mewakili keluarga pasien mengatakan, terkain pstingan yang menuduh Dokter dan perawat melakukan dugaan Malapraktik itu tidak bernar adanya. Ia juga meyebutkan kalau terkain masalah ini hanyalah miskomunikasi antara keluarga pasien dan para medis
“Semua ini hanyalah miskomunikasi. Dan masalah ini kedua belah pehak telah bersepakat buat penyelesaian. Semoga hal ini menjadi bagian dari evaluasi kita bersama,”tandasnya. (bur)