TERNATE, Teluknews – Wacana menduetkan Abdurahim Odeyani dan Nuryadin Ahmad menjadi pasangan bupati dan wakil bupati di Pilkada Halmahera Tengah mengemuka.
Wacana ini disebut-sebut pasangan final karena keduanya memiliki pikiran yang sama membangun Halmahera Tengah ke depan.
Isu ini pertama kali muncul dan digulirkan di internal DPD PDI Perjuangan Provinsi Maluku Utara. Bahkan bukan lagi rahasia umum di partai besutan Megawati Soekarno Putri itu.
Ihwal pemaketan ini belum diketahui pasti apakah sudah final ataukah masih dalam penjajakan. Meski begitu, baik Abdurahim Odeyani atau akrab disapa Bang Imo dan Nuryadin Ahmad sudah melakukan pertemuan. Dari foto yang diterima teluknews, nampak ada Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku Utara Muhammad Sinen pada pertemuan itu.
Ketiganya saling berpegangan tangan dan tersenyum. Mereka bertemu di Jakarta belum lama ini.
Menurut informasi yang rangkum teluknews, ada beberapa pertimbangan duet Bang Imo dan Nuryadin digerakkan. Pertama, keduanya memiliki kesamaan pandangan untuk membenah Halmahera Tengah
Visi Harmoni Halmahera Tengah oleh Bang Imo dan Nuryadin dengan visi Halmahera Tengah Berkeadilan Dalam Filosofi Fagogoru dinilai cocok dan menjadi salah satu konsep filosofi Fagogoru, yaitu nilai kemanusiaan. Berdiri sama tinggi, duduk sama rendah.
Kedua, Bang Imo yang notabenenya mantan Wakil Bupati Halmahera Tengah dan sekarang terpilih sebagai Anggota DPRD Maluku Utara periode 2024-2029.
Sedangkan Nuryadin tercatat sebagai anggota DPRD Halmahera Tengah tiga periode. Pengalaman inilah Nuryadin disebut-sebut punya kans politik yang sangat bagus dan bepeluang dipaketkan Bang Imo.
Alasan lainnya yaitu soal kental akan ego antara Halmahera Tengah dan Halmahera Timur. Pasangan bupati dan wakil bupati harus ada keterwakilan dua wilayah penghasil tambang itu sebagai wujud dari masyarakat Fagogoru (Patani, Maba dan Weda).
Bang Imo dikonfirmasi usai fit and proper test Partai Hanura pada Minggu kemarin sempak kaget. Kendati begitu, dia tak menutup kemungkinan akan menggandeng Nuryadin.
Bang Imo yang merupakan putra yang lahir, tumbuh dan besar di Weda, Halmahera Tengah ini membeberkan syarat menjadi wakilnya. Calon wakil haru berlatar belakang dan punya rekam jejak di pemerintahan atau pernah menjadi anggota DPRD.
“Saya tetap terbuka jika wakilnya kalangam birokrasi. Tapi kalua calon bupatinya orang Weda, maka wakilnya harus dari Patani (Halmahera Timur). Begitu sebaliknya, bupatinya orang Patani wakilnya orang Weda. Kalau sama-sama Patani atau Weda maka kalah telak itu,” jelasnya.
Tanggapan serupa diutarakan Nuryadin Ahmad. Bakal calon bupati dengan tageline Torang Deng Yadin ini mengaku, pemilihan pasangan bupati dan wakil bupati haruslah diambil dari dua wilayah dimaksud.
“Kalau bupatinya orang Weda, maka wakilnya harus Patani-Gebe. Begitu juga sebaliknya,” kata pria kelahiran Wailegi, Kecamatan Patani, Halmahera Timur ini. (red)