JAILOLO,Teluknews.com – Pulau Babua adalah salah satu potensi wisata andalan Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), ketika liburan, namun sayang wisata andalan itu, tidak seperti yang diharapkan pengunjung wisata.
Pulau Babua, selain dikenal sebagai tempat bersejarah dan tempat snorkeling bagi pengunjung, juga bisa sebagai tempat santai bagi warga yang saat ingin menikmati suasana pantai, selain pasir putih kerikil yang indah, laut bebiruan juga bisa menghanyutkan mata memandang, ketika santai di pulau kecil tak bertuan itu. Pulau indah nan menawan itu, sungguh menakjubkan mata wisatwan, namun tidak seindah dibayangkan, karena tidak terurus, akibat tumpukan sampah yang berhamburan di tampat berteduh atau gazebo.
”Pulau ini adalah tempat bersejarah, namun tidak di rawat oleh pemkab, maupun desa setempat sebagai potensi parawisata,”ungkap salah satu pengunjung pulau Babua Jadad Muhidin, ketika berkunjung di pulau Babua, Minggu, (14/6).
Pulau babua sendiri oleh masyarakat Jailolo, khususnya dan Halbar pada umumnya, adalah sebua pulau bersejarah dan penuh sakral, karena di pulau tersebut, terdapat sebuah keramat atau kuburun tua yang dipercaya adalah sebuah kuburan leluhur, sehingga wisatawan yang berkunjung di pulau tersebut tidak bisa berbuat yang aneh alis yang diluar batas kewajaran.
”Saat ini Pemdes Guaeria Kecamatan Jailolo, menarik restiribusi setiap pengunjung yang datang, namun tidak diketahui, pungutan retribusi itu dikemanakan, karena sampai saat ini pemda maupun pihak pengelola dalam hal ini Bumdes Desa Guaeria tidak pernah mengumumkan adanya pemungutan retribusi wisata pulau Babua,”cetusnya.
Senada disampaikan Haikal salah satu pengunjung pulau Babua, dirinya menilai penarikan retribusi di pulau Babua terkesan dipaksakan, karena namanya tempat wisata itu menunjukan kenyamanan wisatawan yang berkunjung, tapi yang terlihat adalah disebuah Gazebo terdapat tumpukan sampah, bahkan satu unit gazebo tidak terurus.
”Ini harus menjadi perhatian pihak Pemdes atau Pokdawis di desa, atau Dinas Pariwisata, jangan hanya menarik retribusi, namun tidak perhatikan fasilitas yang ada di lokasi pariwisata,”pungkasnya. (red)