HALSEL,Teluknews.com – Warga Desa Tutupa Kecamatan Bacan Timur Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) menilai Bupati Bahrain Kasuba melindungi Kepala Desa Tutupa, Julkifli Mole.
Pasalnya, berbagai laporan sejumlah masalah yang terjadi desa Tutupa telah dilaporak ke Inspektorat maupun Bupati, namun hingga saat ini masalah tidak pernah tuntas, sehingga Bupati bisa diduga melindungi kades Tutupa untuk kepentingan politik.
“Warga sudah resah dengan sikap Kades, bahkan bukti nyata kades tidak peduli dengan desa adalah, kades sendiri tidak pernah tinggal di desa tutupa, tapi memilih tinggal di Desa Babang Kecamatan Bacan Timur,”teriak Koordinator Aksi Mulaiadi Sangaji, ketika menyampaikan orasinya di depan kantor desa Tutupa, Sabtu (8/8).
Warga yang melakukan aksi di depan kantor desa, menilai kades tidak becus dan telah membohongi masyarakat, ini dibuktikan dengan penyaluran anggaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang seharusnya distribusi BLT DD sudah tiga bulan sesuai ketentuan penaganan penyebaran Covid-19, namun di desa tutupa sendiri BLT DD hanya disalurkan dua bulan, lantas anggaran BLT untuk bulan ke tiga dikemanakan.
“Harusnya pesoalan demonstrasi tidak perlu terjadi, jika kades peduli terhadap masyarakat, tapi nyatanya demonstrasi harus dilakukan, karena pemerintah daerah juga tidak mendengar keluh kesah masyarakat desa tutupa,”cetusnya.
Sementara Jaswi Tambrin menambahkan, persoalan desa tutupa saat ini sangat krusial, karena selain BLT-DD, anggaran pemuda kurang tidak pernah terealisasi, bahkan saat dimediasi oleh Polsek Bacan Timur, telah disepakati bahwa kades akan melanjutkan gedung PAUD yang telah dianggarkan Rp. 153 juta tahun 2018, selain itu menyelesaikan gaji KAUR, BPD,ketua RT, dan POLDES yang kurang lebih 5 bupan belum dibayar.
“Hak aparat desa juga tidak dibayar kurang lebih 5 bulan, bahkan anggaran PAUD Rp. 153 juta telah dianggarkan tahun 2018 tapi pekerjaan tak kunjung tuntas,”katanya.
Warga meminta agar, bupati segera memerintahkan Inspektorat untuk turun melakukan audit secara khusus anggaran ADD dan DD di Desa Tutupa, karena banyak keganjalan dan diduga banyak anggaran bermasalah.
“Bagaiman kita mau percaya kinerja bupati itu bagus, jika masalah di desa saja tidak pernah diselesaikan. Bahkan inspektorat juga terkesan membohongi warga, karena saat itu warga telah bertemu inspektorat dan berjanji akan melakukan audit anggaran ADD dan DD Tutupa di bulan Juli kemarin, namun hingga saat ini Inspektorat tidak pernah turun,”pungkasnya.
Aksi yang digelar warga sekitar pukul 09.00 wit itu, berlangsung aman tanpa ada pengawalan dari pihak kepolisian. Bahkan Wakil Ketua BPD Darwis Suaib juga turun menemui warga dan meminta warga agar tetap tenag, bahkan Darwis sendiri menilai, kades memang terbukti tidak peduli terhadap warganya dan dianggap hanya membesarkan diri sendiri daripada membesarkan nama desa.
“Kami sudah berulangkali menyampaikan ke kades agar menetap di desa, namun kenyataannya tidak diindahkan, bahkan saya menilai kades tidak peduli terhadap desa,”tandasnya. (red)