SOFIFI,Teluknews.com – Kegiatan Festival Literasi yang digagas oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Maluku Utara (Malut), resmi digelar.
Pembukaan festival literasi yang dipusatkan di ruang aula lantai II kantor gubernur malut di sofifi, Senin (3/10/2022) di hadiri sekitar 10 ribu orang secara luring maupun secara langsung. Para pejabat yang hadir secara luring adalah anggota DPR RI Irene Yusiana Putri Roba, Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba serta kepala perpustakaan se Indonesi. Sementara hadir secara langsung di acara pembukaan festival literasi adalah Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI M. Syarif Bando, Staf Ahli Gubernur Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan Abuhari Hamza, Plt. Deputi Bidang Pengembangan Sumberdaya Perpustakaan Perpusnas Deni Kurniadi, Walikota Ternate M. Tauhid Soleman, Rektor STIA LAN Makassar Amir Imbarudin, Rektor Unkhair Ridha Ajam, Kang Maman Suherman sebagai Narasumber pada Talkshow Literasi, Bunda Literasi Kabupaten/kota se Maluku Utara, Kepala Dinas Kearsiapan dan Perpustakaan Provinsi Maluku Utara Muliadi Tutupoho, Para Kepala OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten/kota se Maluku utara, para Mahasiswa serta siswa SMA/SMK se Provinsi Maluku Utara.
Kegiatan pembukaan kemarin, diawali dengan pengukuhan Bunda Literasi Kabupaten/kota se Maluku Utara oleh Gubernur Maluku Utara yang diwakili Staf Ahli Gubernur Abuhari Hamza, selain itu penandatanganan Momerendum Of Understanding (MoU) antara Disarpus Malut dan Unkhair Ternate terkait Implementasi Gerakan Sibua Literasi (Sinergitas Budaya Baca Lintas Sektor), serta penyerahan SK Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara tentang Pembentukan Jojaru dan Ngongare Literasi Sekolah dan Penyerahan Buku Panduan Tim Penggerak Literasi Jojaru Dan Ngongare di sekolah. Bahkan dalam acara pembukaan juga diisi dengan penyampaian Keynote speak dari Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando terkait rumusan lima tingkatan literasi. Lima tingkatan tersebut adalah mengenal baca tulis hitung dan karakter, kamampuan mengakses kepada ilmu pengetahuan terbaru, kamampuan memahami yang tersirat dari yang tersurat melahirkan inovasi dan kreativitas, serta kamampuan memproduksi barang dan jasa.
Sementara Gubernur Abdul Gani Kasuba (AGK) saat menyampaikan sambutanya secara virtual menyatakan, pendidikan merupakan fondasi paling penting bagi kehidupan manusia seutuhnya terutama dalam mengembangkan dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik. Ketertinggalan pendidikan di Maluku Utara salah satu faktornya adalah rendahnya minat baca.
“Jika SDM pada suatu daerah berkualitas tinggi, maka demikian pula kualitas kehidupan masyarakatnya. Dengan demikian maka gerakan literasi harus selalu dikampanyekan,”ungkap AGK.
Orang nomor satu di pemprov malut ini menambahkan, penyelenggaraan Festival Literasi merupakan langkah positif dan strategis dalam membangkitkan gairah literasi ditengah lesunya minat baca masyarakat.
“Dengan festival ini maka akan memacu produktivitas dan menciptakan inovasi baru yang bermanfaat bagi masyarakat luas,”katanya.
Mantan anggota DPR RI ini berharap, melalui Festival Literasi ini, seluruh masyarakat dapat meningkatkan semangat berliterasi, sehingga semakin banyak masyarakat yang teredukasi, utamanya para generasi muda penerus bangsa. Masyarakat yang teredukasi tentu akan mampu mengembangkan karakter diri, sehingga mampu menjadi generasi emas penyokong kemajuan pembangunan bangsa.
“Hari ini, kita juga akan memperkenalkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya penggiat literasi tentang konsep inovasi Sibua Literasi yang digagas oleh Reformer Muliadi Tutupoho. Inovasi ini akan dijadikan sebagai episentrum pergerakan literasi di Maluku Utara,”tandas AGK.
Terpisah Kepala Disarpus Malut Muliadi Tutupoho mengatakan, festival literasi digelar berdasarkan pada kondisi riil literasi dan budaya baca di malut, walaupun berdasarkan data IPLM Provinsi Malut berada pada urutan ke 17 dari 34 provinsi dengan nilai indeks 14,27 persen. Maluku Utara berada pada posisi di atas rata-rata nasional dengan nilai indeks 13,54 persen. Akan tetapi jika di urai per item maluku utara masih banyak kekurangannya dibanding provinsi lain.
“Kegiatan festival literasi ini merupakan ajang atau momen untuk mendorong peningkatan literasi dan budaya baca secara signifikan,”jelasnya.
Muliadi mengungkapkan, kegiatan lounching festival juga dirangkaikan dengan lounching Gerakan Sibua literasi (sinergitas budaya baca lintas sektor) yang merupakan judul dari proyek perubahan sebagai peserta pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II angkatan X PUSLATBANG LAN Makassar tahun 2022. Saat ini Muliadi sendiri sedang menyelesaikan tahapan implementasi dari PKN II, sehingga sebelum pelaksanaan festival, dirinya telah melakukan berbagai kegiatan di tiga lokus yakni kota ternate, tikep dan Halmahera utara. Kegiatan yang dilakukan mulai dari lomba literasi sekolah, literasi mahasiswa bahkan worshop bagi kepala desa dan mahasiswa serta camping literasi sebagai upaya mendorong peningkatan literasi dan budaya baca lintas sector.
“Kami berharap agar festival literasi hari ini akan menjadi titik awal agenda tahunan ke depan di dinas kearsipan dan perpustakaan provinsi,”pungkasnya. (red)