Tidore, Teluknews.com– Pemerintah Kota (Pemkot) Tidore Kepulauan (Tikep), Provinsi Maluku Utara (Malut), dilaporkan telah menyiapkan anggaran 10 miliar rupiah yang akan dialokasikan untuk pembebasan lahan Bandara Loleo di Kecamatan Oba Tengah yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2023.
Kepala Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Tidore Kepulauan, Muslihin begitu diwawancarai wartawan di kantor Walikota, Kamis, (9/2/2023), mengatakan, anggaran itu akan diperuntukkan membebaskan lahan seluas 5-10 hektar.
Untuk pembebasan lahan ini, kata Muslihin, akan ada sharing dana antara pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku Utara sebesar 80 persen. “20 persen dari Pemkot Tidore,” ucapnya.
Kedua sumber dana ini, akan digunakan pada kebutuhan pembebasan lahan. Sebagaimana diketahui, areal yang akan dibangun bandara bertaraf internasional itu, membutuhkan lahan seluas kurang lebih 400 hektar.
Muslihin juga mengatakan, saat ini harga lahan yang akan dibayar itu masih bervariasi. “Tergantung letaknya. (Harganya) mulai dari 27 ribu hingga Rp 35 ribu per meternya,” ungkapnya.
Meski demikian, Pemkot Tikep masih akan menunggu keputusan selanjutnya dari pemerintah pusat. “Juga masih menunggu hasil dari tim penilai ahli dari pusat, baru dibayarkan lahan tersebut,” tandasnya.
Sebelumnya, sebagaimana pernah diberitakan Haliyora.id pada 25 Januari 2023, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Malut melalui Dinas Perkim hanya diberi kewenangan untuk membebaskan lahan seluas lima hektar saja.
“Kewenangan Pemprov hanya sebanyak itu sesuai aturan. Tidak boleh melebihi,” ucap Kadis Perkim, Adnan Hasanudin saat itu. (Red)