SANANA,Teluknews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) membantah tudingan Ketua Komisi III DPRD Kepsul, M Natsir Sangadji terkait buruknya pengelolaan APBD di masa kepemimpinan Bupati Fifian Adeningsi Mus.
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkab Kepsul Maulana Usia kepada wartawan, Kamis (7/12/2023) menyatakan, salah besar jika ketua Komisi III menilai pengelolaan keuangan di masa kepemimpinan Bupati Fifian buruk, pasalnya hingga saat ini belum ada hasil audit dari BPK perwakilan Maluku Utara sebagai lembaga resmi yang menilai pengelolaan keuangan pemkab kepsul tahun 2023.
“Kita semua tahu hingga saat ini belum ada lembaga resmi seperti BPK yang menyatakan Kepulauan Sula dalam pengelolaan APBD 2023 tidak baik,”tegas Maulana.
Maulana mengungkapkan, sejauh ini pengelolaan keuangan di masa kepemimpinan Bupati Fifian dan Wakil Bupati masih tetap baik dan itu bisa dibuktikan selama kepemimpinan Bupati Fifian sejak tahun 2021 hingga tahun 2022, BPK Malut memberikan opini keuangan kepada Pemkab Kepsul dengan predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
”Artinya, apa yang disampaikan ketua Komisi III tidak memiliki dasar, karena faktanya keuangan pemkab kepsul cukup baik karena sejauh ini pemkab kepsul masih mempertahankan opini WTP dari BPK,”ungkapnya.
Senada juga disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jainudin Umaternate menyatakan, jika ukuran penilaian keuangan buruk diakibatkan beberapa proyek sangat tidak mungkin, karena saat ini pelerjaan fisik masih tetap berjalan seperti, jalan Desa Buya menuju Desa Waikafia Kecamatan Mangoli Selatan dengan nilai kontrak Rp3,4 miliar hingga saat ini belum ada pencairan dana.
”Sementara ruas jalan Desa Kou-Kawata dengan nilai kontrak Rp19 miliar pencairan uang muka sudah 20 persen dan proses pekerjaan sudah melebihi 20 persen,”tandasnya.
Jainudin menambahkan, untuk pekerjaan jalan dua kilo meter HRS di dalam kota Sanana pekan depan sudah di kerjakan. Pekerjaan agak terlambat lantaran, hari ini barulah aspal tiba dari Kota Surabaya.
“HRS itu pekerjaan aspal dan pekerjaaan yang di dalam kota tidak rumit, sebab pekerjaan sepanjang 2 kilo meter paling lama seminggu sudah selesai. Saya juga tidak duduk diam terkait pekerjaan jalan, karena ini merupakan kebutuhan masyarakat juga,”pungkasny (nd)