JAILOLO, Teluknews – Kepala Desa (Kades) Braha, Kecamatan Jailolo Selatan, Halmahera Barat, Khalik Adam meluruskan cerita penyebab dirinya memukul dua pelajar inisial SHA dan FI.
Khalik mengatakan, kedua remaja yang notabene warganya itu dipukul lantaran keduanya melakukan pelecahan seksual terhadap H dan MM. Kedua perempuan yang diduga menjadi korban pelecehan ini merupakan warga Tewe, desa yang berseblahan dengan Braha.
“Terkait dengan kejadian itu (pemukulan), berawal dari dugaan pelecehan seksual oleh sekelompok remaja dari Desa Braha terhadap dua orang perempuan asal Desa Tewe, H dan MM. Sekelompok remaja ini di dalamnya termasuk SHA dan FI,” jelas Khalik kepada teluknews, Jumat, 5 Juli 2024.
Khalik mengaku dugaan pelecehan tersebut diketahui setelah mendapat laporan dari orang tua korban pelecehan. Usai mendengar cerita tersebut, Khalik bergegas menuju lokasi kejadian pelecehan dan mencari para terduga pelaku.
Belum sampai di tempat yang dituju, Khalik bertemu dengan SHA dan K. Sang kades langsung menanyakan perihal dugaan dimaksud namun keduanya mengelak. “Mereka berdua tidak bergabung dengan remaja yang disangka melakukan perbuatan pelecehan seksual itu. Saya kemudian pergi tinggalkan mereka,” sambungnya.
Dalam perjalanan mencari FI, kata Khalik, dirinya bertemu salah seorang pekerja PLN yang saat itu tengah memperbaiki jaringan listrik. Pekerja ini menceritakan kalau SHA dan FI termasuk dalam komplotan yang diduga melakukan pelecehan.
“Saya kemudian balik lagi SHA dan K. Saya (juga) menemui A dan FI yang juga diduga terlibat dalam kelompok tersebut dan pukul mereka,” katanya.
Menurut Khalik, apa yang dilakukannya itu bertujuan untuk melerai masalah. “Tujuan saya ini baik. Mereka itukan warga dan juga adik-adik saya, jadi saya langsung pukul sebagai pelajaran buat mereka. Ini untuk meredam amarah dari keluarga H dan MM supaya tidak melaporkan masalah ini ke ranah hukum (polisi),” sebutnya. (bur/red)