MOROTAI,Teluknews.com-Kendati di masa pandemi Covid-19. Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Pulau Morotai terus berupaya menekan angka menyebaran Narkotika dan Obat-obat Terlarang (Narkoba) diwilayah Kabupaten Pulau Morotai.
Ini diterlihat, Kamis (22/10) BNN Pulau Morotai mengundang sejumlah awak media yang bertugas di Morotai untuk menyampaikan pres rilis sepanjang tahun 2020.
Kepala BNN Kabupaten Pulau Morotai, AKBP Ahmad Idris mengatakan untuk tahun ini, kasus narkoba di Morotai menurun. Karena belum ada kasus yang ditangani BNN Morotai. Meski demikian pengawasan serta sosialisasi tetap terus dilakukan, guna menyadarkan masyarakat agar sadar tentang bahaya narkoba, terutama bagi masyarakat di Desa.
“Tahun 2019 dari sesi pemberantasan melakukan tindakan 1 kasus yang sudah kami ajukan ke pengadilan dan sudah mendapat putusan hukum tetap dari pengadilan. Semenjak 1 kasus tersebut ketakutan-ketakutan mulai ada dan mulai menurun, tapi kita tetap terus memantau dilapangan,”kata Ahmad.
Sejauh ini, kata Ahmad, BNN Morotai juga telah membentuk relawan narkoba sebanyak 75 orang di sejumlah desa. Tugas mereka adalah sebagai informan bagi BNN bila menemukan hal-hal yang mencurigakan dilapangan.
“Mereka relawan yang memberikan informasi tetap kami lindungi. Bukan hanya relawan, siapa saja baik itu masyarakat ketika ada yang memberikan informasi tetap kita lindungi dan tidak akan dijadikan sebagai saksi,” timpal Ahmad.
Sementara, Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kabupaten Pulau Morotai, Hariyanto Hasan berujar dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan tes urine kepada pejabat di jajaran Pemda Pulau Morotai dan DPRD.
“Dilingkungan pemerintah itu penting sekali karena di tahun 2017 lalu, sempat ditemukan ada beberapa pejabat yang positif narkoba. Selama tes urine kami akan lakukan secara terbuka jangan sampai ada yang mencurigai bahwa itu direkayasa,”tegas Haryanto.
Lanjut Hariyanto, sebelumnya pihaknya juga telah melakukan tes urine di kafe, Diler, Salon dan di sejumlah Sekolah. hanya saja hasilnya belum bisa diumumkan ke publik.
“Takut jangan sampai target kami meleset. Karena yang namanya tes urine itu kita sasrannya adalah di target,”imbuh Hariyanto.
“Di sekolah itu yang pertama kami laksanakan di SMP N 1. Karena kami mendapatkan bocoran bahwa dikalangan siswa sudah ada yang menggunakan ganja. Sehingga kami turun untuk mengantisipasi sejak dini, tapi tenyata yang kami laksanakan itu belum membuahkan hasil. Kalau sudah ada hasilnya nanti kita umumkan ke masyarakat,”tambah Hariyanto.
Terkait dengan pendataan wawancara responden indeks ketahanan keluarga (IKK) di lingkungan masyarakat di seluruh Indonesia. BNN Pulau Morotai berada pada urutan ke tiga di Indonesia.
“Ini tentunya sangat membanggakan kami. Intinya apa yang kami lakukan ini kami berharap ada dukungan dari semua pihak mulai pemerintah, masyarakat maupun insan pers,”terang Hariyanto.(gk)