JAILOLO,Teluknews.com – Kelurga besar Sunda Provinsi Jawa Barat (Jabar) di Maluku Utara (Malut) resmi membentuk Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Maluku Utara (PB-PPMU).
PB-PPMU dibentuk atas kesepakatan 7 Ketua Baraya Pasundan Kabupaten/kota melalui rapat Kongres perdana di Kabupaten Halmahera Barat (Halbar). Dalam kongres perdana yang digelar pada Minggu (19/11/2023), Ketua Baraya Pasundan Kabupaten Halbar Asep Samsudin di daulat menjadi Ketua Umum PB-PPMU.
Hadir dalam kongres tersebut adalah Ketua Baraya Pasundan Kota Ternate, Sofifi, Halmaheta Utara, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah dan Halmahera Timur. Sementara ketua Baraya Pasundan Morotai, Kepulauan Sula, dan Taliabu belum berkesempatan hadir dalam kongres.
“Warga Sunda tersebar di 10 Kabupaten/kota di Malut, jadi untuk mempererat tali silaturahim, maka dibentuklah sebuah wadah yang dapat menghimpun seluruh warga Sunda di Malut,”ungkap Ketua Umum PB-PPMU Asep Samsudin kepada wartawan, Selasa (21/11/2023).
Asep Samsudin biasa di sapa Kang Asep ini menjelaskan, sesuai data yang di himpun sementara, jumlah warga Sunda yang ada di wilayah malut berjumlah kurang lebih 5.000 orang, bahkan hampir sebagian besar sudah berdomisili di masing-masing Kabupaten/kota.
“Tujuan membentuk Paguyuban Pasundan adalah untuk menjalin silaturahmi sesama warga Sunda khususnya dan pada umumnya warga maluku utara, karena bagaimanapun warga Suda merupakan bagian dari masyarakat maluku utara,”jelasnya.
Asep menambahkan, ada beberapa hal yang akan menjadi program PB-PPMU yaitu menjalin kerjasama dengan stakeholder di wilayah malut untuk mendorong kemajuan daerah di masing masing Kabupaten/kota. Saling tukar informasi dan mendorong peningkatan nilai nilai budaya di masing masing daerah serta bersama masyarakat maluku utara mendorong kegiatan sektor pertanian, perikanan dan sektor lainnya dengan tujuan meningkatkan ekonomi masyarakat yang lebih baik.
“Saya rasa pembentukan paguyuban ini bukan sebuah sekat pemisah antara warga maluku utara dan warga Sunda. Tapi, hadirnya PPMU ini utuk lebih mendekatkan warga Sunda dan warga maluku utara, karena kita sudah menjadi warga maluku utara,”tandasnya.
Asep menginginkan, kehadiran PPMU lebih pada soal tukar informasi tentang Provinsi Jawa Barat dan Maluku Utara, karena dua daerah ini sama sama memiliki potensi wisata yang bagus kemudian dari sisi budaya juga sangat banyak, sehingga saling tukar informasi untuk promosi wisata dan budaya sangat penting.
“Prinsipnya, kita punya satu tujuan yang sama untuk memajukan daerah dan negara yang kita cintai. Jadi kita sudah harus bergerak bersama dalam memberikan ide dan gagasan demi mendorong potensi yang ada di daerah ini. Program lebih detail, akan kita bahas dalam rapat kerja yang akan dibuatkan agendanya,”pungkasnya. (red)