JAILOLO,Teluknews.com – Keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat (Halbar), nampaknya benar benar kritis.
Kenapa tidak, baru beberapa waktu lalu Pemkab Halbar baru saja menyelesaikan masalah tunggakan gaji 13 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang me jadi polemik sejak Juni hingga Agustus lalu. Kini Pemkab Halbar kembali menghadapi masalah tunggakan Tunjangan Kinerja (Tukin) pejabat eselon II, III dan IV selama 6 bulan belum dibayarkan. Bukan saja tunggakan Tukin ASN, Tukin Dokter dan gaji honorer juga belum dibayar.
Berdasarkan data yang dihimpun wartawan, besaran Tukin bagi pejabat yang ada di Pemkab Halbar diberikan bervariasi sesuai jabatan, misalnya jabatan eselon IV setera kepala Seksi besaran Tukin Rp 900.000 ribu lebih perbulan, esalon III berada di angka Rp 1 juta lebih hingga Rp 2 juta, begitu pun esalon II atau setera Kepala Dinas berkisar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta perbulan. Sementara gaji honorer Rp1,5 juta per bulan.
“Kalau soal itu nanti konfirmasi ke Kadis Keuangan,”singkat Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Syahril Abdurajak ketika dikonfermasi via WhasttApp.
Sementara Plt Kepala BPKD Halmahara Barat Sonya Mail menyatakan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan proses pembayaran Tukin ASN, namun pembayaran tidak full.
“Untuk tunjangan kenerja segara dibayar tapi masing-masing hanya satu bulan,”kata Sonya, saat ditemui di Kantor DPRD Halbar, Selasa (5/9/2023).
Sonya sendiri membantah, jika Tukin ASN ditunggak selama enam bulan, karena sepengetahuan dirinya tunggakan Tukin bervariasi ada yang tiga bulan dan ada yang empat bulan.
“Jumlahnya berfariasi ada tiga dan empat bulan. Ya.. ampung, tidak sampai enam bulan,”pungkasnya.
Kondisi keuangan Pemkab Halbar yang saat ini mulai kritis, namun Bupati Halmahera Barat James Uang sudah hampir satu bulan tidak berkantor. Bupati sendiri dikabarkan saat ini tengah berada di Jakarta dan belum kembali ke daerah. (bur)