TERNATE, Teluknews – Selain pendidikan gratis, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara nomor urut 3, Muhammad Kasuba dan Basri Salama (MK-BISA) juga mendorong pelayanan kesehatan gratis jika terpilih nanti.
Basri Salama menjelaskan, model pelayanan kesehatan gratis yang dicanangkan oleh MK-BISA bukan berfokus pada pelayanan BPJS Kesehatan, melainkan pada layanan yang tidak disentuh oleh BPJS Kesehatan.
“Jadi kami MK-BISA fokus pada pelayanan kesehatan gratis di luar layanan BPJS, sebab pelayanan kesehatan yang diakomodir dalam BPJS hanya pada saat pasien masuk dan dirawat. Sementara biaya di luar itu harus ditanggung oleh pasien dan keluarga, sehingga pentingnya pemerintah hadir di situ,” tuturnya.
Lanjut Basri, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memikirkan beban biaya pelayanan kesehatan di luar BPJS, dimana pemerintah harus menanggung biaya pasien dan keluarga sejak dari rumah dan pasca perawatan di luar rumah sakit.
“Kami akan hadir di sana, dengan menanggung biaya transportasi, makan minum dan kebutuhan lain pasien dan keluarga berupa biaya nginap dan lain-lain. Pemerintah perlu memfasilitasi ini melalui kebijakan anggaran,” ungkapnya.
“Bayangkan, berapa banyak uang yang harus dikeluarkan pasien dan keluarganya untuk berobat, apalagi pasien rujukan di luar Maluku Utara, biaya tiket pesawat, biaya nginap untuk keluarga saja sudah puluhan juta yang harus dikeluarkan, ini yang harus dipikirkan pemerintah,” sambungnya.
Basri menegaskan, jika dirinya bersama Muhammad Kasuba terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara, maka dipastikan akan mendorong anggaran sebesar Rp50 miliar setiap tahun untuk menangani kesehatan gratis tersebut.
“Jika saya dan Ustaz Muhammad dipercaya masyarakat untuk memimpin Maluku Utara, kami pastikan setiap tahun Rp50 miliar akan didorong dalam APBD untuk membiayai pelayanan kesehatan gratis di luar layanan BPJS tersebut,” tegas Basri.
“Jadi kalau ada yang keluarganya sakit di kabupaten/kota mana saja, tinggal hubungi saja pihak Dinas Kesehatan, kita akan jemput di rumah dan kawal sampai pasien kembali ke rumah, tidak perlu pikirkan biayanya, karena semua biaya pemerintah yang tanggung,” pungkasnya. (red)