MOROTAI,Teluknews.com-Puluhan nelayan ikan tuna di Kecamatan Morotai Timur (Mortim) terpaksa harus gigit jari.
Pasalnya, upaya mereka untuk memperjuangkan agar harga ikan tuna dinaikan, tapi PT Harta Samudra yang biasanya membeli ikan mereka bertahan dengan harga ikan yang telah ditetapkan.
Hal ini terungkap setelah, para nelayan menggelar hearing dengan Manejer PT Harta Samudra I Made Malihardana, Kadis DKP Suriani Antarani sejumlah perwakilan para nelayan dan suplair saat hearing diruang Sidang DPRD, Jumat (07/08) yang dipimpin Ketua DPRD, Rusminto Pawane.
Salah satu perwakilan Nelayan, Chilfan Djaguna mengatakan, kedatangan mereka kesini untuk mendengar langsung kenaikan harga ikan tuna, karena saat harga ikan tuna turun drastis.
“Kami ingin sampaikan kepentingan nelayan saat ini, bahwa harga ikan di nelayan terlalu rendah masa hanya Rp 23-24 ribu. Padahal yang lalu pak Imade menyampaikan nanti kalau sudah dibuka pasar internasional setelah pandemi Covid-19 ini, kami akan naikan. kami kejar janji tersebut, Sekarang kan pasar sudah dibuka jadi tuntutan nelayan hari ini yaitu naikan harga dari Rp 23 ribu menjadi Rp 26 ribu, “desaknya.
Ketua Koperasi Tuna Pasifik, Sabiin Ahsar mengungkapkan pihaknya saat ini merugi, karena pendapatannya menurun dengan adanya Covid-19.
“Kami mengikuti harga yang ditetapkan PT Harta Samudera, tetapi ada beberapa kendala diantaranya es, listrik dan durasi waktu pembelian ikan jika kelamaan maka ikan kami banyak yang rusak. Jadi silahkan saja kalau naik juga itu solusinya kalau tidak juga kita jalani saja, “timpalnya.
Sementara Menejer PT Harta Samudra, I Made Malihartadana PT Harta Samudera berujar beralasan harga ikan yang ditetapkan berdasarkan harga ikan pasar di dunia.
“Bahwa yang kami tetapkan soal harga perkilogram di nelayan Rp 23/24 ribu, sedangkan untuk suplaier Rp 26 ribu itu semua berdasarkan harga pasar dunia. Kami punya bukti faktur atau invoice yaitu Rp 30 ribu. Jadi kami tetap pada harga tersebut karena ini untuk keberlangsungan perusahaan dan karyawan kami, “timpalnya.
Ketua DPRD, Rusmito Pawane menuturkan diskusi ini dalam rangka mencari solusi, untuk itu harus ada kepakatan bersama dalam diskusi ini.
“Harganya tetap tetapi pembelian kocerannya di lapangan saja tidak lagi pihak PT Harta Samudera turun membeli langsung ke nelayan. Biarkan nelayan mengatur teknisnya dilapangan itu bagaimana. Oleh karena kita dibatasi dengan waktu sehingga kita sepakati bersama pada pertemuan ini,”tutupnya.(gk)