Tenun merupakan bagian dari warisan budaya yang sangat bernilai dan harus dilestarikan. Di Kota Ternate, tenun dikenal dengan sebutan Tenun Koloncucu, yaitu Tenun Gedogan yang buat oleh masyarakat lingkungan Koloncucu yang telah turun temurun hingga generasi ke-5 saat ini.
Pengembangan Tenun terus digalakkan oleh Pemerintah Kota Ternate. Sejak tiga tahun terakhir, Tenun Ternate menjadi program prioritas Pemerintah Kota Ternate untuk meregenerasi pengrajin tenun dan mengadaptasi teknik ATBM dalam meningkatkan kapasitas produksi.
Penjelasan ini disampaikan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Ternate, Marliza M. Tauhid dalam pembukaan Bimbingan Teknis Pengembangan Motif dan Pewarna Alam WUB IKM Tenun di Maluku Utara. Kegiatan ini dipusatkan di Lantai 3 Muara Hotel Ternate dan dilaksanakan selama 2-5 Desember 2024.
Marliza mengatakan, upaya pengembangan tenun dilakukan dengan sistem kolaborasi atau kerjasama dengan beberapa pihak terkait. Yaitu Bank Indonesia, Disperindag Provinsi Maluku Utara, dan Kemenkumham Wilayah Maluku Utara.
Cara ini, menurut Marliza, sangat efektif dan mampu meregenerasi penenun gedogan yang sebelumnya menyisakan empat menjadi 12 penenun gedogan saat ini.
“Tenun Ternate sudah menghasilkan Tenun ATBM dengan teknik sukit/sulam dan Jacquard, walaupun masih dalam tahap pembelajaran untuk menghasilkan tenun yang berkualitas dengan waktu produksi yang lebih cepat,” ujarnya.
Istri Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman ini menambahkan, permintaan Tenun Ternate cukup tinggi pada setiap acara maupun hajatan Kota Ternate berskala lokal maupun nasional. Tingginya permintaan tak terlepas dari Pemerintah Kota Ternate yang selalu mempromosikan Tenun Ternate di berbagai bentuk atribut, baik sebagai busana yang dikenakan maupun cenderamata atau souvenir.
“Namun jumlah produksi masih sangat terbatas. Per November 2024, produksi Tenun Godogan sebanyak 23 kain, 16 syal dan 2 selendang. Sedangkan tenun ATBM 99 kain dan 22 syal. Jumlah tenun yang diproduksi ini masih belum mampu memenuhi permintaan pasar, untuk itu dibutuhkan peran semua pihak dalam mendukung upaya pengembangan Tenun Ternate,” pintanya.
Marliza berharap, berbagai upaya tersebut tentunya harus berkelanjutan sehingga Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ternate mengajukan permohonan ke Dirjen IKMA Kemenperin RI untuk memfasilitasi peralatan dan bimtek tenun.
“Alhamdulilah mendapatkan respon dan dukungan yang sangat baik sehingga Tenun Ternate bersama-sama dengan Tenun Tidore berkesempatan untuk mendapatkan program pendampingan oleh Kemenperin pada tahun ini. Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Alexandra Arri Cahyani beserta jajarannya atas perhatian dan bantuan fasilitasinya kepada penenun kami. Semoga dukungan Kemenperin melalui program-program pendampingan industri sandang dan kerajinan masih bisa dilanjutkan dan dialokasikan untuk IKM di daerah kami,” katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate Nursida Dj. Mahmud mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pelaku usaha dalam pengembangan produk dan peningkatan kualitas produk.
Selain pemberian pendampingan, Kemenperin juga memfasilitasi 10 alat Tenun Gedogan kepada IKM Kota Ternate melalui Ketua Dekranasda Kota Ternate dan 5 alat tenun ATBM kepada IKM tenun Kota Tidore Kepulauan melalui Disperindagkop dan UKM Kota Tidore Kepulauan.
“Peralatan ini untuk menunjang proses produksi pelaku usaha supaya menghasilkan produk yang lebih berkualitas. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat industri kerajinan tenun serta kolaborasi yang dilakukan sebagai upaya bersama untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha dalam pengembangan produk serta peningkatan kualitas produk yang berdaya saing,” ujarnya.
Nursida mengungkapkan, kegiatan dilaksanakan dalam dua tahapan. Tahap pertama para peserta diberi materi, dan tahap kedua meliputi praktik di Gallery Tenun ATBM Benteng Orange.
“Peserta Bimtek terdiri dari 10 orang dari IKM Tenun Kota Ternate dan 10 dari IKM Tenun Kota Tidore Kepulauan,” ucapnya. (red)