TERNATE, Teluknews – Nuryadin Ahmad menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Nuryadin diuji sebagai bakal calon Bupati Kabupaten Halmahera Tengah periode 2024-2029.
Ia mengatakan, uji kelayakan dan kepantasan yang dijalani merupakan proses menjaring calon kepala daerah pada Pilkada Serentak 2024. Tahapan ini berlaku wajib dan keharusan bagi para bakal calon yang mendaftar di Hanura.
Tes kelayakan bertujuan untuk mengetahui pandangan, rencana, serta visi-misi yang akan diaplikasikan dalam pengambilan kebijakan.
“Hanura adalah partai pertama. NasDem juga ada info fit and proper test, tapi kapan jadwal pelaksanaan belum tahu. Saya baru diberi tahu siap-siap,” katanya, Minggu, 5 April 2024.
Anggota DPRD tiga periode ini mengaku dalam paparannya membahas keinginannya menjadikan Halmahera Tengah Berkeadilan Dalam Filosofi Fagogoru. Visi ini, menurutnya adalah cita-citanya.
“Cita-cita ini juga yang melandasi saya untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Kabupaten Halmahera Tengah. Sudah dituangkan dalam visi dan nantinya diwujudkan di lima tahun pemerintahan ke depan,” tandasnya.
Politisi PDI-Perjuangan ini mengemukakan, ada lima poin sebagai penjabaran visi Halmahera Tengah Berkeadilan Dalam Filosofi Fagogoru.
Diantaranya, mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan menciptakan ruang kegiatan ekonomi kreatif berdasarkan keunggulan sumber daya manusia; membangun iklim kehidupan demokrasi yang sehat, tertib dan agamais berlandaskan Pancasila dan Falsafah Fagogoru.
Kemudian poin selanjutnya adalah membangun infrastruktur dasar seperti pendidikan, kesehatan, sanitasi, sosial budaya yang merata; meningkatkan kerja sama dan kemitraan dengan berbagai pihak dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara sistematik dan holistik.
“Nomor lima yaitu membangun kesadaran hukum dan moralitas birokrasi dalam upaya pencegahan perilaku korupsi, kolusi, dan nepotisme dilingkup aparatur pemerintahan,” jelasnya.
Nuryadin mengaku pencalonannya tersebut mendapat sambutan bagus dari DPD PDI-Perjuangan Provinsi Maluku Utara. PDI-Perjuanga, kata dia, sudah memberinya surat tugas melakukan komunikasi politik dengan partai lain.
“PDI-P secara perolehan pileg 2024 kita tiga kursi. Jadi kalau tambah Hanura dua kursi berarti sudah lima kursi dan syaratnya terpenuhi. Kalaupun ada koalisi, saya berharap komprominya soal ide dan gagasan (membangun Halmahera Tengah ke depan),” terangnya.
Kandidat dengan tageline Torang Deng Yadin ini belum membuka suara ketika ditanyai ihwal siapa yang nantinya dijadikan pendamping. Menurutnya, pemaketan calon bupati-wakil bupati ada tahapannya.
“Dinamika politik di Halmahera Tengah beda dengan kabupaten kota lain di Maluku Utara. Pasangan bupati dan wakil haruslah dua wilayah, kalau bupati nya orang Weda, maka wakilnya harus Patani-Gebe. Begitu juga sebaliknya,” ujarnya. (red)