JAILOLO,Teluknews.com – Dugaan penganiayaan yang dilakukan Kepala Dinas Perdagangan dan UKM (Disperindag) terhadap salah satu warga Desa Gufasa, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) bakal berbuntut panjang.
Pasalnya, setelah insiden tersebut, sejumlah anggota DPRD Halbar turun langsung ke kantor Disperindag melakukan pemalangan kantor dengan cara membentang kayu di pintu utama kantor Disperindag.
Aksi pemalangan kantor Disperindag yang dilakukan sejumlah anggota DPRD Halbar memicu reaksi Pejabat Sekda Halbar, Julius Marau. Julius didampingi sejumlah stafnya turun langsung ke kantor Disperindag dengan tujuan agar kantor yang diboikot itu segera dibuka, namun sejumlah anggota DPRD dan warga menolak sehingga Pj Sekda nyaris di hantam sejumlah warga dan Anggota DPRD.
“Ini sapa yang palang,”tanya Julius Marau, sambil membuka palang kantor Disperindag.
Namun, sejumlah anggota DPRD Halmahera Barat dan warga menghalangi apa yang dilakukan Pj sekda tersebut.
“Saya datang sebagai Pemerintahan untuk menyelesaikan masalah ini,”kata Pj Sekda.
Kemudian sejumlah anggota DPRD naik pitam, mereka mengaku aksi pemalangan kantor Disprindag ini murni aksi dari anggota DPRD dan Warga.
“Tidak boleh main buka, ini DPRD yang segel kantor,”tegas Anggota DPRD Joko Ahadi.
Joko juga mengatakan aksi ini juga merupakan protes kepada Bupati James Uang agar Kadis Disperindag tersebut dievaluasi dan ia meminta kepada aparat penegak hukum agar kadis segera diproses hukum.
“Kami juga meminta Bupati segera evaluasi Kepala Disperindag karena telah melakukan tindakan premanisme terhadap saudara hardi, kemudian aparat penegak hukum segera proses Kadis perindag,”pungkasnya. (bur)