TERNATE, Teluknews – Pemberhentian M. Tauhid Soleman dari Ketua DPD NasDem Kota Ternate kian pasti. SK pemecatan terhadap orang nomor satu di Pemkot Ternate itu katanya dalam waktu dekat segera diterbitkan.
Perombakan kepengurusan internal partai besutan Surya Paloh itu sebelumnya sudah dikonfirmasi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Provinsi Maluku Utara Achmad Hatari.
Hatari menyebut, selain Tauhid, Djasman Abubakar juga bernasib sama. Bekas politikus PDI Perjuangan itu dievaluasi dan kemungkinan dipecat sebagai sekretaris pengurus daerah.
“Yang jelas saudara Djasman sebagai Sekretaris DPD NasDem Kota Ternate kita evaluasi. Ketua DPD NasDem Kota Ternate juga dievaluasi,” katanya, Minggu (10/3) kemarin.
Doktor Ilmu Politik dan Pemerintahan Universitas Padjajaran ini menyatakan, pemberhentian Tauhid makin pasti tersebut setelah ada arahan dari pengurus pusat. DPW akan mengevaluasi dan melakukan perombakan sesuai arahan Ketua Umum DPP Partai NasDem.
Perolehan Kursi jadi Pemicu
Kabar rencana mencopot Wali Kota Ternate sebagai Ketua DPD NasDem Kota Ternate pertama kali mencuat pasca rekapitulasi perhitungan suara Pemilu 2024 di tingkat kecamatan, khususnya Kota Ternate.
Secara perolehan suara partai, NasDem hanya mengunci empat kursi DPRD Kota Ternate dari empat dapil di kota yang berada di bawah kaki Gunung Api Gamalama ini.
Kendati secara capaian mampu menambahkan satu kursi dari Pemilu 2019 yang hanya tiga kursi, Tauhid dinilai gagal dan tidak maksimal menggerakan mesin partai.
Ayah dua anak itu dianggap capaiannya tak sesuai target. Di mana sebelumnya Tauhid di hadapan Achmad Hatari menyanggupi target tujuh kursi DPRD Ternate.
“Tidak signifikan. Istilahnya ‘kursi gemuk’, suara 16 ribu lebih tapi cuma empat kursi,” kata Hatari.
Hatari mengatakan, surat keputusan (SK) pemecatan Tauhid segera diterbitkan. Informasinya, kata Hatari, selambat-lambatnya Maret pekan depan.
“Paling lambat tanggal 20 Maret ini. Info lebih akan dinfokan ya,” ucapnya.
Kehilangan Kursi DPR RI
Kisruh yang sempat menjadi bola panas di internal partai dengan slogan Gerakan Perubahan itu bukan cuma ditengarai ihwal pencapaian tak maksimal dan target tujuh kursi.
Pemberhentian Tauhid makin pasti itu juga salah satunya disebabkan karena hilangnya kursi NasDem di DPR RI dari dapil Maluku Utara. Tauhid gagal mempertahankan Hatari di Senayan karena diketahui memenangkan calon DPR RI dari lain.
Alasannya lainnya yaitu raihan suara Capres-Cawapres, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar juga kalah jauh dari Prabowo-Gibran. Padahal, sebelumnya Tauhid hakul yakin pasangan AMIN menang mutlak di Ternate. (red)