SANANA,Teluknews.com – Pembukaan Festival Tanjung Waka(FTW ) tahun 2023 di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), berlangsung meriah.
Resminya pembukaan event FTW ditandai dengan pemukulan bambu oleh Bupati Kepsul Fifian Adeningsi Mus dan diikuti Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf RI Haryanto, Wakil ketua Besar Spanyol Diego Santiago Rivero, Staf ahli bidang sosial budaya dan peran masyarakat Kementrian PUPR Abram Elsajaya Barus dan unsur Forkompimda.
Pelaksanaan FTW yang dipusatkan di lokasi Wisata Tanjung Waka, Desa Fatkayon , Kecamatan Sulabesi Timur, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Sabtu (04/11/2023) malam itu berlangsung meriah, karena banyak wisatawan datang menyaksikan acara pembukaan. Tema yang diusung pada pelaksanaan FTW tahun ini adalah “Pemberdayaan Komunitas Lokal Dalam Peningkatan Wisata Berbasis Eco-Edu Concept Menuju Parawisata Sula.
“Saya selaku bupati Kepsul, serta secara pribadi menyampaikan ucapan selamat datang kepada para duta perwakilan kenegaraan, para deputi Kementerian Republik Indonesia dan bapak wakil gubernur provinsi Maluku Utara serta bapak ibu hadirin tamu kehormatan lainnya, welcome syukur eb-eb Duk Bo Hai sua,”ungkap Bupati Fifian saat menyampaikan sambutannya.
Fifian juga menyampaikan permohonan maaf mungkin terasa jauh bahkan melelahkan perjalanan tamu undangan karena harus menempuh sekitar 76 km dari kota sanana menuju lokasi destinasi, Namun dirinya meyakini rasa penat akan langsung hilang bila menyentuh bersama panorama alam Sula dan keindahan bawah laut tanjung Waka desa fatkauyon.
“Pelaksanaan FTW tahun ini memasuki tahun ke lima sejak 2017 hingga 2023. Namun FTW baru memuncak secara nasional di tahun 2022-2023,”katanya.
Politisi PDI Perjuangan ini berharap, juara 1 event festival pariwisata terbaik yang diberikan oleh anugerah pesona Indonesia untuk festival Tanjung Waka tahun 2003 masih bisa terus dipertahankan dan semua itu tentu atas kerja sama antara warga masyarakat Kabupaten Kepulauan Sula dan pemerintahan daerah. Eco event festival Tanjung Waka yang mengusung tema pemberdayaan komunitas lokal dalam meningkatkan eco edu konsep menuju pariwisata Sulabesi yang berkelanjutan harus didukung dengan sektor-sektor lainnya, diantaranya kelautan dan perikanan potensi budaya kuliner serta kearifan lokal lainnya.
Kabupaten Kepulauan Sula 80 peserta adalah wilayah perairan 20 persen yang adalah daratan dan diapit oleh dua wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia, itu berarti kita harus menjaga keberlangsungan ekosistem perairan dengan cara menjaga kebersihan laut dan pantai kita, dengan cara mengurangi menggunakan bahan plastik sekali pakai untuk masa depan generasi selanjutnya, Agar terciptanya generasi yang bahagia di masa yang akan datang.
“Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya, konsep utama pelaksanaan festival Tanjung Waka tahun ini, mengenai didepankan konsep eco wisata di mana bagian yang telah langsung lebih pariwisata lingkungan, serta mengutamakan aspek konferensi alam, aspek pemberdayaan sosial, budaya ekonomi masyarakat, serta aspek pembelajaran dan pendidikan, dengan harapan mencapainya manfaat dan prinsip-prinsip ekowisata menjaga kelestarian alam menghormati dan menjaga keberadaan alam,”tandasnya.
“Festival Tanjung Waka merupakan promosi parawisata dan budaya yang dilaksanakan oleh pemerintahan Kabupaten Kepulauan Sula, dalam rangka mengajak pengunjung atau wisatawan untuk mengenal lebih dekat di zona keindahan Indonesia timur, baik dari sisi alam budaya dan tradisi ekonomi kreatif yang ditarik serta keramat keutamaan masyarakat Kabupaten Kepulauan Sula,”pungkasnya (nd)