Sofifi, Teluknews.com- Maluku Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang resmi terbentuk pada tanggal 4 Oktober 1999, melalui Undang-Undang RI Nomor 46 Tahun 1999 dan Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2003.
Sebelum resmi menjadi sebuah provinsi, Maluku Utara merupakan bagian dari Provinsi Maluku, yaitu Kabupaten Maluku Utara dan Kabupaten Halmahera Tengah.
Pada awal pendiriannya, provinsi ke 28 ini beribukota di Ternate. Tepatnya sampai dengan 4 Agustus 2010, setelah 11 tahun masa transisi dan persiapan infrastruktur, ibukota Provinsi Maluku Utara dipindahkan ke Sofifi, Kota Tidore Kepulauan atau tepatnya di daratan Oba, Pulau Halmahera.
Provinsi berjuluk Al-Mulk ini memiliki 10 kabupaten/kota antara lain, Kabupaten Halmahera Barat, Halmahera Tengah, Halmahera Utara, Halmahera Selatan, Halmahera Timur, kemudian Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Pulau Morotai, Kepulauan Sula dan Pulau Taliabu. Diketahui, luas Provinsi Maluku Utara yaitu 31.982 km².
Tepatnya 12 Oktober 2023 hari ini, Provinsi Maluku Utara genap berusia 24 tahun. Tentu dengan usia yang matang ini, Maluku Utara termasuk salah satu daerah dengan tingkat kemajuan yang begitu pesat termasuk tingginya angka perekonomian daerah.
Di sela-sela pidato istimewa HUT Provinsi Maluku Utara ke 24 tahun dengan tema “Melaju Untuk Maluku Utara Sejahtera”, Gubernur Abdul Gani Kasuba (AGK) memaparkan berbagai keberhasilan pembangunan daerah.
Gubernur menuturkan, momentum hari jadi ini, seluruh komponen dapat berefleksi dan mengevaluasi pembangunan daerah. Yang paling umum adalah dengan melihat indikator makro pembangunan sebagai ukuran makro atau ukuran umum pembangunan.
“Seperti indeks Pembangunan Manusia atau IPM yang kita targetkan pada tahun 2022 lalu sebesar 69,34, naik menjadi 69,47. Dan diharapkan pada akhir tahun ini dapat mencapai target 69,72 point. Dari aspek pembangunan manusia ini, memperlihatkan bahwa aspek pendidikan dan kesehatan masyarakat kita semakin membaik, dan jika dibandingkan secara nasional, kita masih perlu terus mendorong lagi terutama bagaimana menaikkan tingkat pengeluaran masyarakat,” papar gubernur Abdul Gani.
Di sektor ekonomi, kata gubernur, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara yang ditargetkan 13,82 persen pada tahun 2022, justru naik menjadi 22,94 persen.
“Tentu saja hal ini memperlihatkan bahwa terdapat aktivitas ekonomi yang tinggi, tetapi kita ketahui bersama bahwa bahwa hal ini dipicu oleh sektor pertambangan dan industri pengolahan,” katanya.
“Tahun ini kita targetkan pada posisi 12,60 persen. Refleksi bagi kita adalah bagaimana transformasi ekonomi ini perlu dimanfaatkan dan diimbangi dengan mendorong sektor-sektor potensial lain yang kita miliki,” sambungnya.
Sementara itu, tingkat kemiskinan Maluku Utara, lanjutnya, mengalami penurunan. Meskipun turun, tetapi perlu adanya intervensi pemerintah kedepan nanti dengan mengupayakan penetapan sasaran yang lebih baik dan spesifik serta didukung oleh Tim penanggulangan baik dari provinsi maupun kabupaten/kota yang solid dan terintegrasi.
Ia juga menyadari bahwa, salah satu bentuk penanggulangan kemiskinan yang berpengaruh untuk Maluku Utara adalah bagaimana menguatkan aksesibilitas masyarakat. “Itulah mengapa Pemerintah Daerah dengan dukungan DPRD mempercepat intervensi jalan-jalan Provinsi yang membutuhkan penanganan dalam rangka memperlancar arus orang dan barang,” tukasnya.
Sementara itu, tingkat Pengangguran saat ini terus menurun. Hal ini tak terlepas dari upaya pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi, peningkatan investasi, peningkatan ketrampilan dan pendidikan, kewirausahaan, dan meningkatkan akses ke pasar kerja terus dilakukan, dengan berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan kabupaten/kota.
Selain indikator makro, Pemerintah Daerah juga menargetkan 17 indikator kinerja daerah yang perlu didukung oleh semua komponen penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. Pada tahun 2022, dari ke-17 indikator tersebut memperlihatkan perbaikan yang cukup menggembirakan.
“Terdapat indikator yang telah membaik, mengarah kepada pencapaian target (on the treck), tetapi juga terdapat indikator yang masih membutuhkan kerja keras guna pencapaiannya. Oleh karena itu, dalam momen kita dalam merefleksi ini. Saya mengajak seluruh komponen untuk bahu-membahu saling berkolaborasi guna pencapaian yang lebih baik,” ajaknya.
Ia menjelaskan, tujuh prioritas daerah yang telah ditetapkan yaitu,Sumber Daya Manusia, Ekonomi, Infrastruktur, ketimpangan wilayah, Lingkungan Hidup dan Ketahanan Bencana, mempertahankan harmoni sosial, serta perbaikan tatalaksana pemerintahan.
“Di tengah pencapaian yang boleh kita raih, Saya menyadari terdapat berbagai permasalahan yang dihadapi, antara lain, perlunya penguatan Kinerja Keuangan Daerah guna Penyelesaian kewajiban jangka panjang dan jangka pendek, penguatan Layanan Umum Daerah serta peningkatan tata kelola pemerintahan. Hal ini menjadi perhatian bersama seperti dukungan DPRD, penyelesaian kewajiban jangka panjang dan jangka pendek harus diselesaikan. Upaya pencapaian target pendapatan daerah perlu disinergikan. Layanan umum daerah terus diperbaiki guna mewujudkan pelayanan masyarakat yang lebih baik.
Kemudian dalam rangka mendorong perbaikan tata kelola pemerintahan, semua hak-hak kepegawain yang tertunda diupayakan penyelesaiannya pada tahun ini,” sebutnya.
Ditambahkan, pada tahun ini juga, pemerintah juga perlu mempersiapkan pesta nasional dan daerah yaitu Pemilu dan Pemilukada serentak yang akan dihelat pada tahun 2024. Ia mengajak seluruh pihak mulai dari penyelenggara dan semua komponen masyarakat agar mewujudkan Pemilu yang jujur dan damai.
“Saya juga mengingatkan kepada semua ASN di daerah ini, untuk selalu mendukung Pemilu damai dengan memposisikan diri sesuai panggilannya dan tidak terlibat dalam politik praktis,” pintanya.
Diakhir pidatonya, gubernur Abdul Gani Kasuba mengajak seluruh pihak agar menjadikan momentum perayaan HUT Provinsi Maluku Utara tahun 2023 ini sebagai energi baru guna meneruskan dan mempercepat pencapaian target-target pembangunan yang telah ditetapkan serta menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi.
“Dalam catatan pemerintahan yang kita jalani, Maluku Utara menjadi provinsi paling aman di Indonesia. Kemudian, provinsi Maluku Utara juga menjadi provinsi yang paling bahagia dan yang terakhir menjadi provinsi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia bahkan di dunia. Semua yang telah kita raih harus terus ditingkatkan lagi pada prestasi lain yang juga berpeluang di negeri yang kita cintai ini. Atas semua pencapaian yang kita rasakan maka dalam momen yang baik ini, saya bersama Wakil Gubernur M. Al Yasin Ali menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada DPRD atas dukungan dan kerjasama selama ini,” akhirnya. (Red)