LABUHA,Teluknews.com – Pelayanan Kesehatan di RSUD Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) bertambah.
Salah satu pelayanan yang ditambah pihak RSUD Labuha adalah, pelayanan Rehabilitasi Medik yang rencananya difungsikan pada Juni mendatanga.
Direktur RSDU Lahuha, dr. Tititn Andriyanti kepada wartawan menyatakan, penambahan layanan Rehabilitasi Medik yang akan difungsikan pada Juni mendatang itu, setelah dirinya menerima kunjungan Tim Visitasi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin (UNHAS) Makassar, Selasa (29/4/2025) lalu.
Tim Visitasi Kedokteran UNHAS dipimpin Langsung oleh Wakil Dekan Bidang Perencanaan dan Sumber Daya FakultasKedokteran Unhas; Prof. dr. Firdaus Hamid, Ph.D, SpMK (K), anggota tim lainnya adalah dr. Luthfy Attamimi, Sp.Rad, dr Wa Ode Sri Nikmatiah, Sp.KFR dan Aldian Arisakti SE.
“Kunjungan tim Visitasi tersebut dalam rangka menjalin Kerjasama antara Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dengan RSUD Labuha dalam hal peningkatan Standar Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah dan menilai kelanjutan Kerjasama,”ungkapnya.
dr. Titin menambahkan, tim melakukan visitasi ke Poliklinik Fisioterapi RSUD Labuha untuk melihat kelengakapan peralatan dan sarana terkait Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, tim visitasi memberi apresiasi positif, karena peralatannya sangat lengkap seperti Rumah Sakit di Kota-kota besar, jumlah pasien yang ditangani juga banyak yaitu 200-300 pasien dalam sebulan.
“Bahkan kata dr. Wa Ode Sri Nikmatiah, Sp. KFR, sangat jarang dijumpai Rumah Sakit Daerah yang memiliki peralatanRehabilitasi medis yang begitu lengkap,”katanya.
Selain itu, lanjut Titin, dr. Luthfy Attamimi, Sp. Rad, juga memberi aprsiasi postif kepada Direktur RSUD Labuha terkait Kerjasama yang sudah terjalin selama ini khususnya dengan Program Studi Radiologi Fakultas kedokteran Unhas, dari 10 dokter residen yang bergantian ke RSUD labuha, alhamdulillah tidak ada keluhan sehingga kerjasama bisa dilanjutkan kembali.
Untuk diketahui pembaca, Dokter rehabilitasi medis adalah dokter spesialis yang berperan membantu memulihkan fungsi tubuh pasien yang mengalami gangguan atau kecacatan. Dengan bantuan dokter rehabilitasi medis, pasien diharapkan dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Seperti penjelasan di atas, dokter rehabilitasi medis berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup pasien yang mengalami gangguan fungsi tubuh atau kecacatan akibat cedera, kecelakaan, atau penyakit tertentu.
Dokter rehabilitasi medis dapat menentukan rencanatatalaksana atau program perawatan dan pengobatan sesuaidengan riwayat kesehatan pasien. Melalui program latihan dan perawatan fisik tersebut, pasien akan dibantu untukmeningkatkan kemampuan fisik dan kesehatannya sertamemperbaiki kualitas hidupnya. Dalam prakteknya, dokterrehabilitasi medis akan berkolaborasi dan bekerja samadengan tenaga kesehatan lain, seperti fisioterapis, ahli terapisokupasi (occupational therapist), terapis wicara, perawat, dokter umum, dan dokter spesialis lainnya, misalnya doktersaraf, dokter bedah, dokter spesialis kedokteran olahraga, dan dokter ortopedi.
Ada berbagai macam kondisi yang dapat ditangani oleh dokter rehabilitasi medis beserta tim rehabilitasi medik yang terdiri dari berbagai tenaga kesehatan tersebut, di antaranya:
1. Keterbatasan fungsi tubuh, kelemahan atau kelumpuhananggota gerak, atau kecatatan, misalnya akibat cedera, kecelakaan, atau penyakit tertentu, seperti stroke
2. Pemulihan setelah menjalani operasi besar, seperti operasipenyambungan tulang, operasi sendi, operasi pada saraf dan otak, atau operasi tulang belakang
3. Pemulihan dari luka bakar derajat berat serta kelainan yang terkait, misalnya perlengketan jaringan tubuh atau kontraktur
4. Nyeri akut maupun kronis, misalnya akibati artritis, nyeripunggung, dan cedera berulang
5. Kesulitan bernapas, misalnya karena penyakit paruobstruksi kronis (PPOK) atau asma
6. Kesulitan bergerak atau terbatasnya pergerakan otot dan sendi akibat kondisi berat badan berlebih atau obesitas
7. Gangguan menelan dan kesulitan bicara, misalnya akibatkanker laring, stroke, atau cedera pada leher atau otak
8. Amputasi, misalnya pada pasien yang mengalami infeksiberat akibat luka diabetes, cedera, atau kecelakaan berat
Secara umum, berikut adalah beberapa jenis penanganan yang dapat dilakukan oleh seorang dokter rehabilitasi medis:
Terapi okupasi
Terapi okupasi merupakan perawatan khusus yang dilakukandokter rehabilitasi medis dan occupational therapist untukmembantu pasien dengan keterbatasan fisik maupun mental. Dengan terapi okupasi, pasien akan dibimbing dan dilatih agar bisa beraktivitas serta hidup lebih mandiri dan produktif. Saat terapi okupasi dilakukan, dokter rehabilitasi medis akanmemperhatikan dan menilai kesulitan yang dihadapi pasiendalam melakukan berbagai macam aktivitas. Dari situlah, dokter rehabilitasi medis dan ahli terapi okupasi akanmemberikan pelatihan yang sesuai guna mempermudah pasiendalam melakukan aktivitas tersebut. Misalnya, pada pasienstroke, dokter rehabilitasi medis dan terapis okupasi akanmelatih keseimbangan tubuh, mengajarkan kembali caramakan, minum, mandi, berpakaian, atau berjalan, sertamengajarkan cara menggunakan alat bantu, seperti kursi roda.
Terapi okupasi tak hanya diberikan kepada penderita penyakitstroke, tapi juga pada penderita penyakit lain, seperti artritis, cedera otak, multiple sclerosis, cerebral palsy, cedera tulangbelakang, penyakit bawaan lahir, dan pada pasien yang menjalani amputasi.
Fisioterapi
Terapi berikutnya yang biasa diberikan dokter rehabilitasimedis adalah fisioterapi. Tujuannya untuk meningkatkanfungsi serta kekuatan sendi dan otot. Terapi ini umumnyaakan dilakukan oleh dokter rehabilitasi medis dengan bantuanpara fisioterapis. Dengan menjalani fisioterapi, keterbatasangerak yang dialami pasien dapat teratasi, sehinggakemampuan mereka untuk berdiri, menyeimbangkan tubuh, berjalan, dan menaiki tangga akan menjadi lebih baikdibandingkan sebelumnya. Fisioterapi dianjurkan bagi pasienyang mengalami cedera, gangguan fisik, dan pergerakan yang terbatas, misalnya pasien stroke, saraf terjepit atau HNP, yang baru menjalani operasi tulang atau saraf, serta yang menjalaniamputasi.
Terapi Bicara
Latihan yang diberikan berfungsi untuk memperkuat otot-ototdi wajah dan tenggorokan. Melalui terapi bicara, dokter dan terapis wicara dapat membantu pasien yang mengalamigangguan bicara, sulit untuk merangkai kata, dan gangguanmenelan agar bisa berbicara serta makan dan minum lebihlancar. Terapi ini bisa dilakukan pada pasien dengan kondisitertentu, seperti gagap, stroke, apraksia, disartria, kerusakansaraf tenggorokan dan pita suara, disfagia, demensia, ataugangguan mental tertentu, seperti ADHD dan autisme.Terapibicara juga bisa dilakukan pada anak-anak yang mengalamiketerlambatan dalam berbicara
Setelah melakukan visitasi, dilanjutkan dengan diskusi, dalam diskusi tersebut dr.Titin selaku direktur dan perwakilanPemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Selatan sangat mengapresiasi visitasi tersebut, dan sangat berharap agar Kerjasama ini terus berlajut, sehingga memberi manfaat buat Masyarakat di Halmahera Selatan. Dengan kerjasama yg adaakan mempunyai dampak positif bagi RSUD labuha yaitumasukan-masukan dari residen utk menambah perlatan medisyg memang diperlukan utk pelayanan yg lebih tepat.
Di akhir diskusi, Wakil Dekan Bidang Perencanaan dan Sumber Daya Fakultas Kedokteran Unhas; Prof. dr. Firdaus Hamid, Ph.D, SpMK (K), menyampikan ucapan terimakasihatas sambutan yang sangat baik dari ibu direktur dan berharapada putra daerah yang masih berprofesi sebagai dokter umumuntuk melanjutkan sekolah dokter spesialis di FakultasKedokteran Universitas Hassanudin, mengingat FK Unhasmemberi peluang besar bagi Putra daerah melalui program Afirmasi. (**)