MOROTAI,Teluknews.com-Masa yang tergabung dalam Solidaritas Aksi Mahasiswa Untuk Rakyat Indonedia (Samurai) Distrik Unipas Morotai nyaris adu jotos dengan anggota Satpol-PP.
Kejadian kurang menyenangkan yang terjadi di lantai dua ruang DPRD, Senin (26/10) bermula ketika hearing yang di pimpin oleh Ketua DPRD Rusminto Pawane dimulai. Namun salah satu masa aksi Ariesto Lumbessy meminta spanduk yang bertuliskan “Samurai-MU, Cabut Omnibuslaw, DPRD dan Pemda Lebih Berbahaya Dari Covid 19, Demi Keselamatan Rakyat, Saya Siap Bertemu Dengan Malaikat Pencabut Nyawa dan DPRD Tra otak” diletakkan di depan meja Ketua DPRD.
Mendengar ucapan Ariesto, sejumlah masa langsung maju kedepan untuk memasang spanduk, tapi upaya masa tersebut di tolak anggota DPRD yang hadir dalam hearing itu. Bahkan sejumlah pegawai juga ikut-ikutan menghadang masa yang berniat memasang spanduk tersebut.
“Tadi kan sudah diambil dokumennya tinggal dikirim, pernyataannya telah diambil, kalian diterima untuk hearing, jangan taruh di situ (di meja ketua DPRD), di pasang disini saja (dimeja anggota DPRD),”ucap sejumlah anggota DPRD.
Tak terima spanduknya dibuka para pegawai. Ridwan So Planet, salah satu masa langsung memukul meja. Akibatnya belasan anggota Satpol-PP langsung merangsek masuk dan mengamankan Ridwan dan dibawah keluar ruangan.
Perang mulut, saling dorong antar masa dan Satpol-PP tak terelakan, masa menolak Ridwan dikeluarkan dari ruangan.”Samurai so banyak aksi, sekali lagi samurai so banyak aksi, tapi implementasinya tra ada, rakyat so sangat sengsara,”teriak Ridwan saat ditarik keluar oleh Satpol PP.
Beruntung, masa lainnya memberikan rasionalisasi bahwa mereka hanya menyampaikan sikap di DPRD sehingga tidak harus dikeluarkan dari ruangan, sehingga hearing berlanjut.(gk)