TERNATE, Teluknews – DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menerima berkas pendaftaran bakal calon Gubernur Maluku Utara, Husain Alting Sjah. Asrul Rasyid Ichsan menyebut, Sri Sultan Tidore ini merupakan pendaftar kedua.
Asrul bilang, berkas pendaftaran Sultan Husain Sjah nanti diverifikasi. “Ketika ada hal-hal yang kurang akan kami sampaikan kepada LO bakal calon untuk dilengkapi,” katanya, Selasa 7 Mei.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Maluku Utara ini menambahkan, sejak dibukannya penjaringan, tercatat sudah dua pendaftar. Yaitu Benny Laod dan Sultan Tidore Husain Alting Sjah.
“Waktu kita sampai 10 Mei 2024. Kita masih menunggu beberapa bakal calon yang sudah ambil formulir tapi belum mengembalikan ke tim penjaringan kepala daerah Provinsi Maluku Utara,” ujarnya.
Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku Utara Muhammad Sinen mengatakan, penentuan pemberian rekomendasi menjadi keputusan mutlak DPP di Jakarta. Pengambilan keputusan dilihat kerja-kerja lapangan dan komitmen para bakal calon kepada PDIP sebagai acuan dan indikator selain hasil suvei.
“Hasil survei itu urutan kedua di PDI Perjuangan. Semua bakal calon yang mendaftar ini putra-putra terbaik Maluku Utara. Tapi tidak semua akan direkomendasikan, hanya satu rekomendasi diantara beberapa putra-putra terbaik ini,” terangnya.
Meski begitu, Ayah Erik, nama sapaan akrab Muhammad Sinen itu bilang, kaitan sejarah Tidore dan PDIP di masa perjuangan Irian Barat (sekarang Papua) kemungkinan besar DPP memberikan golden tiket ke Sultan Husain Sjah.
“Torang berdoa, supaya diputuskan oleh Ibu Mega (Megawati Soekarno Putri) yang paling terbaik itu mudah-mudahan ke Sultan Tidore,” ucapnya.
Sultan Husain Sjah mengharapkan benang merah sejarah mantan Gubernur Irian Barat pertama Zainal Abidin Syah jadi jembatan penghubung yang bisa mengantarnya ke Gosale Puncak di pemilihan gubernur nanti.
“Bagi saya yang penting PDIP sudah ada di dalam bersama dengan saya. Zainal Abidin Syah pernah berada dalam Partai Nasional Indonesia (PNI) era kepemimpinan Bung Karno,” katanya.
Menurutnya, ia berkeinginan berada dalam satu jamaah untuk membangun Maluku Utara ke depan.
“Itu artinya potensi berkoalisi dengan siapa saja. Saya diberikan kesempatan untuk meramu dan mengikat kembali benang merah histori (sejarah perjuangan Irian Barat), sehingga apa yang dijalin Bung Karno dengan Sultan Zainal Abidin Syah, insyaallah dalam perjalanan ini bisa bersama dengan Bung Karno mudah yang namanya Muhammad Sinen. Kita akan menjalankan roda pemerintahan nanti,” tandasnya. (red)