SANANA,Teluknews.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) memberikan penghargaan kepada tiga orang Tenaga Kesehatan (Nakes) yang dianggap berjasa menjalankan program kesehatan serta memberikan pelayanan terbaik di Kecamatan dan Desa.
Tiga orang Nakes yang diberi penghargaan adalah Ratna Sanaba sebagai Kader Profesi Kesehatan Terbaik di Desa Auponhia, Rohili Umasangadji, Amd,Kep kategori perawat terbaik di Puskesmas Waitina dan Fianti mendapatkan kategori Kapus Waipa terbaik. Ketiganya menerima penghargaan tepatnya peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 di Istana Daerah dan diberi hadiah masing masing satu unit kendaraan roda dua.
”Pemberian penghargaan adalah bagian dari memacu semangat bagi Kader kesehatan yang lain untuk tetap semangat menjalankan tugas serta memberikan pelayanan terbaik, sehingga pada peringatan HKN tahun depan bisa mendapatkan hadiah,”ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Suryati Abdullah, kepada wartawan usai penyerahan hadiah kepada Kader Kesehatan di Istana Daerah, Minggu (12/11/2023).
Suryati berharap para Nakes dan kader Kesehatan untuk lebih meningkatkan kinerja, karena menjadi seorang Nakes adalah pekerjaan mulia. Hadiah yang diberikan kepada Nakes terbaik bukan berarti Nakes yang lain tidak baik. Tapi semua Nakes dan Kader Kesehatan merupakan manusia terbaik yang tidak bisa dibalas kebaikan dengan hadiah.
”Hadiah yang diberikan merupakan rejeki masing masing orang, misalnya Ratna Sanaba, meskipun memiliki keterbatasan dalam menjalankan tugas, tapi tetap semangat dalam bekerja, sehingga rejeki yang diberikan merupakan bagian dari apa yang sudah dia kerjakan. Sementara dari sisi yang lain, saya rasa semua Nakes dan Kader Kesehatan di Kepsul adalah tenaga kesehatan terbaik dan menjalankan tugas secara profesional,”ujarnya.
Sementara Bupati Kepsul Fifian Ade Ningsih Mus menegaskan, penghargaan yang diberikan kepada tiga Nakes ukurannya adalah kinerja, sehingga ketiganya layak menerima hadiah. Fifian juga menyoroti kinerja para Kepala Puskesmas (Kapus) yang ada di Kespsul. Fifian mengaku, telah banyak menerima laporan soal kinerja Kapus dan mirisnya lagi para Kapus hanya datang di Puskesmas satu minggu setelah itu menghilang, bahkan obat obatan juga tidak disimpan di tempat yang aman, bahkan Puskesmas dibiarkan tidak terurus.
“Semua catatan lengkap, karena saya punya Srikandi di setiap desa dan kepala Desa telah melaporkan itu kepada saya, jadi ini sesuatu yang tidak dipilih-pilih karena memang kenyataan dari semua kampus yang ada di Kabupaten Kepulauan Sula, yang sangat rapi dan memenuhi kriteria untuk mendapatkan juara pada sore ini, yaitu kapus waiipa Fianti,”tegasnya mengakhiri. (nd)