MOROTAI,Teluknws.com-Langkah Mulkan Hi. Sudin menanam sejumlah jenis pohon di Desa Galogalo, Kecamatan Morotai Selatan (Morsel) patut diacungi jempol.
Kenapa tidak, Mulkan menanam sejumlah jenis pohon mulai dari pohon kasuari dan pohon ketapang sangat mulia. Karena tujuannya untuk mencegah abrasi yang saat ini telah menggoroti tanah kelahirannya yang terletak di Pulau itu.
Aksi menanam pohon yang dilakukan Mulkan, semata-mata untuk mencegah abrasi ini sudah dilakukan sejak tahun 2017 silam.”Yang pertama saya tanam itu pohon Kasuari di seputaran pelabuhan dan tanjung dan jumlah cukup banyak. Tapi yang hidup hanya sekitar 20 pohon saja,”ucap Mulkan kepada sejumlah awak Media di kantin kantor Bupati, Senin (30/11/2020).
Mulkan yang berkapasitas sebagai Ketua Desa Wisata ini mengisahkan, tergerak hatinya menanam sejumlah jenis pohon. Karena prihatin dengan kondisi kampung kelahirannya itu yang dari waktu-waktu dihantam abrasi.
Dengan adanya abrasi ini menyebabkan air sumur biasanya digunakan warga setempat untuk keperluan rumah tangga seperti minum, masak maupun keperluan rumah tangga lainnya tidak bisa lagi digunakan, karena saat ini mangandung kadar garam yang cukup tinggi.
“Tujuan saya tanam pohon-pohon itu untuk mencegah terjadinya abrasi,”imbuhnya.
Beruntung, masih terdapat air yang disediakan oleh Perusahan Air Minum Daerah (PDAM) mini oleh Pemda Morotai dimanfaatkan warga Desa setempat saat ini.
Menurut Mulkan perubahan kadar air di desanya itu disebabkan karena beberapa faktor mulai dari penebangan pohon dan penambangan pasir untuk kepentingan pembangunan rumah warga maupun bangunan pemerintah.
“50 pohon ketapang bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup telah ditanam tujuannya untuk mencegah abrasi dan rencananya dalam waktu dekat kita juga akan tanam 90 pohon sukun bantuan dari Dinas Pertanian. Pohon sukun yang ditanam ini tujuannya untuk bisa memulihkan kadar air. Jadi targetnya jangka panjang,”imbuh Mulkan.
Saat ini, kata Mulkan, sebagian besar sumur warga di Desanya itu sudah tidak bisa dikonsumsi. Kantor PAM mini yang saat ini dimanfaatkan warga juga diyakini tidak akan bisa lagi dimanfaatkan di enam tahun yang akan datang Jika penebangan pohon terus di biarkan.
“Kantor PAM itu posisinya ditengah, makanya air masih layak di konsusmi. Tapi kalau kita biarkan terus penebangan pohon dan penambangan pasir, maka kedepan saya pastikan kadar airnya pasti berubah. Saya sudah desak Pemdes untuk buat Perdes tentang penebangan pohon, karena dampak lingkungannya cukup besar,”timpal Mulkan.
Untuk mencegah Desa Galogalo terus dihantam abrasi. Ia lantas meminta setiap proyek Pemerintah Daerah (Pemda) Pulau Morotai di Desa Galogalo jangan lagi menggunakan material pasir di Desa tersebut karena dampak abrasinya juga sangat besar.
“Kemarin misalnya, gedung BUMDes yang dibangun di Galogalo kan pasirnya diambil langsung di Galogalo bukan dibawa dari Daruba. Ini jika dibiarkan maka dampaknya di masarakat dan saya juga sudah minta ke Pemdes buat Perda untuk lindungi tanaman yang ditanam tersebut,”tegas Mulkan.(gk)