JAILOLO,Teluknews.com – Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), sukses menggelar Sosialisasi Etika Penggunaan Media Sosial, di Villa Gaba, Desa Guemaadu Kecamatan Jailolo, Selasa (17/12/2021).
Kegiatan sosialisasi etika penggunaan media sosial yang dibuka langsung oleh Wakil Bupati Halbar Djufri Muhammad, juga dihadiri Kepala Diskominfo Sahmi Salim, Kepala Dinas Pendidikan, Kabag Humas, serta ratusan siswa SMA/SMK di Kabupaten Halbar.
Ketua Panitia kegiatan Ikram Awam dalam laporannya menyampaikan, kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman etika dalam menggunakan media sosial bagi remaja atau siswa/siswi yang ada di kabupaten Halmahera barat, kegiatan ini juga akan dilaksanakan pada 3 lokasi, yakni Kecamatan Jailolo, Jailolo Timur dan Kecamatan Ibu.
“Kegiatan yang sama juga akan dilakukan di Kecamatan Jailolo Timur dan Kecamatan Ibu,”katanya.
Sementara Kadiskominfo Halbar Sahmi Salim, SH.MH saat menyampaikan sambutanya menyatakan, media sosial saat ini telah di jadikan sebagai tempat untuk saling mendapatkan dan menyebarkan informasi. Namun, akibat dari penyalagunaan media sosial dalam menyebarkan informasi, berdampak pada banyaknya para pengguna yang masuk ke ranah hukum.
“Upaya mengurangi permasalahan tersebut, maka diperlukan sosialisasi ini kepada pengguna media sosial, agar tidak memberikan informasi yang tidak benar serta hindari postingan yang berbau sara dan lain-lian,”ungkap Sahmi.
Sahmi menjelaskan, pada dasarnya etika penggunaan medsos sangat oenting dilakukan, karena ketika salah menggunakan atau memanfaatkan Medsos, akan berakibat fatal bagi diri sendiri dan orang lain.
“Sudah banyak yang terjerat hukum karena salah menggunakan Medsos, untuk itu jadikanlah Medsos sebagai sarana memperluas informasi yang positif,”ujarnya.
Terpisah Wakil Bupati Halbar Djufri Muhammad saat membuka kegiatan memberikan apresiasi kepada Diskominfo. Karena Wagub sendiri mengaku, dirinya juga selaku pengguna Medsos sering membuat poatingan setiap kegiatan atau informasi dari pemerintah daerah itu sendiri, karena di era revolusi industri 4.0 (four point zero) yang booming pada tahun 2010 dengan temuan terbaiknya bernama internet, banyak bermunculan produk-produk jejaring sosial nirkabel yang dapat menghubungkan setiap manusia di muka bumi yang terakses oleh internet tersebut.
“Sehingga dinamakan media sosial yang mana salah satu yang terpopuler adalah facebook. dengan pengguna yang sudah mencapai lima milyar lebih, facebook sangat populer di kalangan perkotaan maupun sampai ke pedesaan, karena media sosial yang paling favorit di antara beberapa media social lainnya,”tukasnya.
Untuk itu, kata Wabup, pada saat melakukan komunikasi dengan memanfaatkan media sosial, biasanya banyak yang cenderung melupakan etika dalam berkomunikasi. Hal ini di buktikan dengan banyaknya kata-kata kasar yang kerap kali muncul pada saat melakukan percakapan melalui jejaring sosial, baik yang sengaja dan tidak sengaja.
“Saya berharap alangkah baiknya apabila sedang melakukan komunikasi pada jaringan internet menggunakan bahasa yang sopan dan layak. Biasakanlah untuk menggunakan bahasa yang tepat dengan siapapun pada saat kita berinteraksi, termasuk saat berinteraksi melalui media sosial,”tandasnya.
Setelah acara pembukaan, kegiatan sosialisasi dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh 2 Narasumber yang berpengalaman dibidang Komunikasi, yakni Andre D, S.IP., MA (pemerhati Media & Ketua Kebijakan Publik) dan Arthuur Jeferson Maya, MA (Dosen Ilmu Hubungan Internasional & Direktur Institute Of ASEAN Studies).
Dihadapan pemateri, para peserta mengikuti kegiatan ini dengan hikmat serta memberikan pertanyaan kepada kedua pemateri dan saling memberi pemahaman tetang etika penggunaan media social. (Red/Kominfo)