JAILOLO,Teluknews.com – Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Barat (Halbar), James Uang-Djufri Muhammad (James-Djufri) yang mengusung visi-misi “Jujur Diahi” mulai tidak Jujur.
Ini menyusul, aturan yang diterapkan tanpa ada sosialisasi dan terkesan menindas. Kenapa tidak, semua urusan di lingkup Pemkab Halbar diterapkan wajib vaksin, tapi tanpa ada sosialisasi dari dinas terkait. Kejadian yang paling mengerikan adalah di instansi Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat (BKD), penerapan aturan tentang wajib vaksin tanpa ada sosialisasi, bahkan Sopir Kepala BKD diatur bersikap layaknya seorang preman yang memalang setiap orang yang berurusan di BKD.
“Mana kartu vaksin, kalau tidak ada kartu vaksin tidak bisa masuk, karena ini perintah langsung dari kepala BKD, jadi biar wartawan lagi kalau tarada kartu vaksin tidak bisa masuk,”ujar sopir tersebut dengan nada tinggi, sambil mencegat wartawan dan ASN yang hendak melakukan pengurusan di kantor BKD, Selasa (28/12/2021).
Salah satu wartawan biro Halbar Asirun Salim, justru menanyakan kepada sopir tersebut terkait tupoksi tugasnya itu apa sehingga harus duduk dimeja penerima tamu untuk meminta setiap orang yang berkunjung untuk tunjukkan kartu vaksin.
Namun, sopir tersebut bersikeras dengan mengatakan sekalipun kalian wartawan tapi harus tunjukkan bukti kartu vaksin kalau tidak tidak bisa masuk.
Senada juga disampaikan salah wartawan Sabua.Id Rislan M, Jen yang juga dicegat oleh Sopir tersebut, dirinya mengaku resah dengan etika komunikasi yang kurang baik yang ditunjukkan oleh Sopir Pribadi Kepala BKD yang merangkap sebagai Satpol-PP.
Ia juga menyebutkan, sebenarnya tugas sopir itu mengantar jemput Kepala BKD dan juga mengecek kerusakan mobil bukan merangkap sebagai penerima tamu.
“Tugas sopir itu antar jemput bosnya dan juga cek kerusakan mobil, bukan sok jagoan jadi petugas keamanan kantor,”cetusnya.
Ia juga mengungkapkan, edaran Bupati Halbar James Uang terkait persyaratan masuk ke setiap instansi harus menunjukkan kartu vaksin, dirinya berharap agar edaran tersebut harus dipublikasi dimedia massa dan juga mensosialisasikan ke masyarakat agar ketika ada orang yang berkunjung ke setiap instansi sudah tahu persyaratan yang diterapkan.
Beberapa pegawai dilingkup Pemerintahan kabupaten Halmahera Barat juga mengaku resah atas ulah sopir pribadi Kepala BKD, yang kurang beretika saat menerima tamu.
Sementara Kepala BKD Fransiska Renjaan saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya belum mau bicara dengan wartawan.
“Ngoni manuntut dihargai tapi ngoni Tara menghargai orang, dia itu saya pe sopir saya yang perintahkan dia,”ucapnya berlalu pergi.
Ia juga mengaku, sudah ada edaran dari Bupati Halbar terkait persyaratan masuk ruangan menunjukkan kartu vaksin. (bur)