SANANA,Teluknews.com – Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI), Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) dan GSNI Kepulauan Sula (Kepsul), menggelar aksi unjuk rasa didepan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kepsul, terkait kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) anggaran BTT tahun 2021.
Aksi yang dilaksanakan pada Kamis (11/7/2024), massa aksi meminta agar penyidik Kejari segera melakukan pengembangan penyidikan terhadap dua orang aktor utama dalam kasus tersebut yakni, Andi Muhammad Khairil alias Puang dan Anggota DPRD Kepualaun Sula, Lasidi Leko berdasarkan Novum baru atau bukti-bukti baru dan fakta persidangan pada pengadilan Tipikor Ternate.
”Kami tidak hanya menggelar aksi, tapi kami juga membuat laporan secara resmi ke Kejari terkait bukti bukti baru yang melibatkan kedua orang tersebut. Laporan yang kita sampaikan dengan tujuan agar penyidik segera melakukan pengembangan penyidikan dengan menerbitkan Sprindik baru terhadap kedua aktor kasus BTT,”ungkap Ketua GMNI Kepsul, Rifki Leko, kepada wartawan, melalui presrilisnya.
Rifki menjelaskan, dalam laporan terbaru yang telah disampaikan ke Kejari, pihaknya juga mengajukan sejumlah saksi baru yang berhubungan langsung dan mengetahui jelas keterlibatan oknum Anggota DPRD, Lasidi Leko.
“Penyidik mungkin sedikit kesulitan dalam menemukan saksi-saksi, jadi kami juga sudah ajukan 10 orang saksi baru agar bisa membantu proses pengembangan penyidikan terhadap pihak pihak yang terlibat,”jelasnya.
Rifki berharap, tim penyidik jagan lagi beralasan tunggu fakta persidangan, karena sejumlah saksi sudah diajukan beserta laporan terbaru, sehingga Kejari segera keluarkan Sprindik untuk proses penyidikan terbaru. Rifki bahkan menegaskan, jika tidak segera ditindaklanjuti laporan tambahan bukti-bukti dan saksi yang sudah diserahkan, pihaknya akan melaporkan dugaan suap Rp 200 Juta dari Andi Muhammad Khairil Akbar dan Lasidi Leko kepada oknum penyidik Kejari Sula ke Jamwas Kejagung RI untuk diproses secara internal seluruh penyidik yang terlibat.
“Jika sampai akhir Juli tidak ada Sprindik baru, kami akan laporkan masalah ini ke Pengawasan Kejagung, karena ada indikasi Suap dari kedua aktor utama ini,”tegasnya.
Seraya mengancam akan kembali melakukan aksi serupa, jika laporan massa aksi tidak segera ditindaklanjuti. (red)