SANANA,Teluknews.com – Warga Desa Kuo Kecamatan Mangoli Timur, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) menolak rencana beroperasinya PT. Indomineral.
PT. Indomineral yang bergerak dibidang pertambangan Biji Besi itu rencananya akan beroperasi dalam waktu dekat ini, bahkan sudah 10 Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang sudah siap beroperasi di Pulau Mangoli.
“Kami menolak kehadiran PT. Indomineral yang akan beroperasi di Desa Kuo Kecamatan Mangoli Timur,”ungkap Koordinator Front Bumi Loko, Rinaldi Gamkonora saat menggelar aksi di Kota Sanana Kepulauan Sula, Kamis (31/08).
Rinaldi menambahkan, kehadiran tambang di daerah dikhawatirkan akan merusak alam dan ekonomi masyarakat setempat. Menurutnya, aktifitas tambang sangat berdampak buruk terhadap lingkungan, karena saat ini masyarakat pulau Mangoli sudah merasakan terjadinya banjir serta kerusakan lingkungan.
“Seperti yang kita lihat di Weda, Halmahera Tengah. Adanya tambang, lingkungan tercemar, sungai Bokimaruru yang jernih kini menjadi kecoklatan, konflik terjadi di sana sini, kecelakaan yang mengakibatkan luka parah bahkan sampai meninggal dunia, karena itu kami tegaskan bahwa kami tolak tambang,”tegasnya.
Masyarakat yang ada di Pulau Mongoli, sudah mengalami traumatik sejarah. Sebelumnya, perusahaan kayu menyebabkan banjir yang merusak jalan, serta kebun dan tanaman masyarakat. Kebijakan liar yang akan melahirkan perampasan ruang hidup, apalagi rata-rata mata pencaharian masyarakat disana sebagai nelayan dan petani. Masyarakat sudah tidak mau lebih menderita lagi.
“Dari kekhawatiran inilah masyarakat maupun mahasiswa melakukan penolakan secara serius, karena ini berbicara soal kelangsungan hidup masyarakat kedepannya, sehingga kami tidak menerima tambang yang masuk ke palau mangoli dan pastinya merusak hutan dan kebun masyarakat, apalagi konsesinya masuk pemukiman warga dan daerah pesisir, Ini ancaman serius untuk masyarakat di Sula, khususnya daerah Mangoli,”pungkasnya. (nd)