SOFIFI,Teluknews.com – Warga Kawasi, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, menyampaikan keberatan terhadap narasi kampanye lingkungan yang dibawa Wahana LingkunganHidup Indonesia (WALHI).
Mereka menilai tudingan seperti “Kawasi itu orang miskin” hingga “minum air lumpur” bukan hanya tidak sesuai fakta, tetapi juga merendahkan martabat masyarakat.
Warga Kawasi yang enggan namanya dipublikasikan, menyebut narasi tersebut telah keluar dari substansi isul ingkungan dan justru menyinggung masyarakat.

“Kami menganggap bahwa itu semacam pelecehan bagi masyarakat Kawasi. Karena kondisi sebenarnya tidakseperti itu,” tegasnya.
Warga lainnya, Jofi Cako, menilai langkah WALHI terlalu jauh mengintervensi urusan Kawasi dan hanya memunculkan opini negatif.
“Kalau kita melihat kegiatan yang digelar WALHI ini terlalu melebar dan terlalu jauh mengintervensi persoalan Kawasi yang secara substansi itu tidak tepat,”ujar Jofi.
Ia menegaskan bahwa kampanye seperti ini justrumenimbul kan gesekan sosial.
“Yang ada apa? Justru berpotensi menimbulkan ketegangan di tengah masyarakat. Cukuplah membuat opini-opini yang dampaknya kurang baik kepada masyarakat,”tambahnya.
Terkait isu air bersih dan listrik yang kerap memicu demonstrasi, warga kembali menegaskan bahwa masalah tersebut bukan karena ketidak mampuan perusahaan, melainkan gangguan teknis dan praktik ilegal.
“Air tinggal main putar di kran. Cuma kita punya saudara-saudara yang di bawah (Pemukiman Lama) ini, tidak maupindah entah dengan alasan bermacam-macam,”ungkapnya.
Warga juga menyebut keberadaan orang luar Kawasi yang sering melakukan penyambungan listrik liar menjadi penyebab terganggunya pasokan listrik.
“Padahal sebenarnya kalau mereka mau pindah, maka kegelisahan mereka sepenuhnya sudah terjawab,”tegasnya. (red)













