MOROTAI,Teluknews.com-Penunjukan Din Aswan ketua Nahdul Ulama (NU) Kabupaten Pulau Morotai sebagai ketua panitia sidang Senode GMIH yang ke 29 (XXIX) oleh Bupati Morotai Benny Laos menjadi polimik di dunia maya (Facebook).
Setelah pemilik akun Facebook Ongen Ongen yang menulis status “Ketua NU Kabupaten Pulau Morotai Terpilih Sebagai Ketua Sidang Sinode Ke XXIX” mendapat ratusan komentar dari nitizen. Sejumlah nitizen tidak sepakat Din Aswan yang berkapasitas sebagai Ketua NU Morotai itu menjabat sebagai ketua panitia sidang Sinode.
Misalnya, akun Facebook milik Fahrul Fajri Alhamid dalam komentarnya mengungkapkan, sebagai umat muslim dilarang menganggu kegiatan ibadah agama lain.
“Intinya, Umat islam dilarang mengganggu kegiatan2 ibadah org Lain dan Kita mendukung kegiatan agama lain apa lagi jika berbicara ttg perbaikan moral umat dan kerukunan. Hanya saja yg Hrs dipahami oleh sdr2 kita diluar islam, Bahwa Ulama sdkit berbeda tafsir dlm hal Kebolehan Umat islam Dlm kegiatan2 keagamaan Umat lain. Makanya Agar tdk terjadi Kerancuan, mk sebaik2 Hal2 seperti ini Diserahkan sj kpd Umat Masing2,”ucapnya.
Menurutnya, persoalan toleransi selama ini cukup terbangun dengan baik, dalam hal saling silaturahmi dan pembantu dalam hal kemanusian. Makanya sebaiknya urusan agama agar tidak agar tidak terjadi benturan atau konflik kepentingan, sebaiknya masing-masing berjalan dengan keyakinan masing-masing.
“Masalah Toleransi, sy Rasa Hubungan Toleransi selama ini sdh cukup terbangun dengan Baik, kita saling Silaturahim dan Membantu dlm Hal Kemanusian, maka baikx Urusan Agama agar tdk Ada Benturan atau Terjadi Konflik Kepentingan, baiknya Masing2 berjalan sesuai dgn Keyakinannya. Tapi Tetap Saling Mendukung dan Menghormati antar kita tetap Terbangun. Demikian,”katanya.
Akun Facebook lainnya, Faisal Hamid juga berkomentar terkait petunjukan Ketua NU sebagai ketua panitia sidang Sinode.
“Orang non-muslim tidak membaca alqur’an dan Mereka tidak membaca hadits yang mereka. baca adalah dirimu. Maka jadilah cerminan Islam yang baik. Dalam Al-Qur’an sudah menjelaskan (apa yang kamu sembah bukan itu yang aku sembah dan apa yang aku sembah bukan itu yang kamu sembah). (Bagimu agamamu dan bagiku agamaku),”tulis akun Facebook Faisal Hamid.
Bahkan akun Facebook Jesen Senen yang mengaku sebagai non muslim tidak sepakat ketua NU menjabat sebagai ketua panitia sidang Sinode. “Saya pribadi sebagai umat Kristen juga tidak setuju dgn keputusan ini, apa mungkin ada keterlibatan kepala daerah dalm mengambil keputusan ini, ini acara bukan acaran ulang tahun atau sukuran daerah, mereka mungkin gagal paham,”tuturnya.
Sementara Ketua NU Kabupaten Pulau Morotai, Din Aswan saat dikonfirmasi sejumlah awak Media membenarkan ia ditunjuk Bupati sebagai ketua pelaksana sidang Sinode.
“Kenapa pak bupati menunjuk saya sebagai pimpinan pelaksana ketua sinode ini. Pak bupati punya tujuan baik karena bupati melihat NUnya secara nasional, karena NU bukan karena agama semata, tapi untuk membangun bangsa dan negara ini dan daerah ini,”timpalnya.
Kata dia, sempat menolak ditunjuk sebagai ketua panitia Sinode. Karena faktor usia yang sudah tidak mudah lagi, selain itu terlepas sebagai ketua NU ia juga sebagai seorang imam Mesjid. Namun karena Bupati berdalih NU itu moderat, dengan alasan Bupati ia menerima jabatan baru tersebut.
“Saya sempat menolak, saya ini suda tua dan saya juga beralasan bahwa pak bupati saya ini bukan saja ketua NU saja tapi ada juga jabatan-jabatan lain yang melekat di diri saya, sebagai seorang imam juga. Namun, pak Bupati bilang NU Itu moderat maka saya tetap konsisten dengan jabatan itu,”imbuhnya.
Dikatakan, menerima jabatan tersebut karena berkeinginan membangun keanegaraman keluarga yang ada di Morotai. “Niat saya adalah membangun keanegakaragaman keluarga yang ada di Morotai, supaya kita rukun itu tujuannya bagimana prinsip dasar NU. jadi ini tidak masalah dan saya kemarin sudah di lantik,”tuturnya.
Lanjutnya, sebelumnya sudah diskusikan sesama internal NU dan ia juga sampaikan bagaimana pandangan ketua NU wilayah Propinsi terkait dengan penujukan dirinya sebagai ketua panitia sidang Sinode, jawaban dari ketua Sinode tidak masalah.
“Jika pemabahasan untuk pimpinan sidang. Maka saya akan minta hasil sidang untuk saya pelajari. Saya selaku ketua akan meminta bagaimana hasil sidang Sinode 2019. Sinode ini kan oraganisasinya keagaman, sementara NU ini bukan hanya keagaman tapi juga bangsa dan negara dan tujuannya untuk membangun bangsa dan negara ini,”tutupnya.(gk)













