Pastikan SE Penertiban Tanah Dikeluarkan TNI-AU, Empat Warga Desa Seruduk Kantor Camat Morsel

- Jurnalis

Senin, 30 November 2020 - 10:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MOROTAI,Teluknews.com-Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan TNI-AU Leo Wattimena yang disebarkan ke pemerintah Kecamatan Morotai Selatan (Morsel) dan pemerintah Desa se-Kecamatan Morsel meminta warga mengukur tanah masing-masing. Karena TNI-AU Leo Wattimena bakal lakukan penertiban tanah milik negara yang dilindungi TNI-AU Leo Wattimena berbuntut panjang.

Pasalnya, ratusan warga Desa Totodoku, Wawama, Darame dan Gotalamo, Senin (30/11) turun ke jalan menggelar unjuk rasa sebagai langkah protes terhadap surat edaran yang dikeluarkan TNI-AU Leo Wattimena tersebut.

Warga empat Desa itu lantas ramai-ramai mendatangi kantor camat Morsel yang terletak di Desa Gotalamo untuk memastikan prihal surat edaran tersebut. Empat Desa ini lantas menggelar hearing dengan pihak terkait di kantor Kecamatan Morotai Selatan (Morsel).

Salah satu tokoh masyarakat Ahmad Peklean saat diwawancarai usai hearing mengatakan masalah ini sudah lama, dan belum pernah berakhir hingga saat ini.

“Tadi kami sudah melakukan pertemuan antara Camat Morsel, Kapolres Pulau Morotai, pimpinan DPRD dan beberapa anggota DPRD, pihak TNI-AU Leo Wattimena dan masyarakat dari Desa Gotalamo, Darame, Wawama dan Totodoku kami sudah bersepakat bahwa untuk tanah yang akan di ukur oleh pihak TNI- AU perlu dihentikan karena masih bersentuhan atau bermasalah dengan masyarakat,”katanya.

Baca Juga :  Gubernur dan Wagub Ikut Promosikan Sibua Literasi

Dia minta kepada pihak Agraria yang telah mengeluarkan sertifikat tanah kepada pihak TNI-AU kurang lebih 600 Hektar itu ditinjau kembali dan dibicarakan kembali dengan masyarakat.

“Kami minta masalah ini harus dikoordinasikan kepada pihak Forkopimda dan Pemerintah, agar masalah ini dibicarakan kembali. Selesai itu baru kegiatan pengukuran dilanjutkan,”imbuhnya.

Kata dia, agar persoalan ini secepatnya selesai. Pemda diminta segera memfasilitasi masyarakat dan pihak terkait untuk membicarakan persoalan yang dimaksud.

Sementara, Ketua DPRD Pulau Morotai, Rusminto Pawane kepada mengungkapkan berdasarkan hasil pertemuan masyarakat meminta agar kegiatan pematokan bisa dilanjutkan. Terkecuali, jika pihak Badan Petanahan Nasional (BPN) menjelaskan tanah yang sudah disertifikasi TNI-AU seluas 600 hektar sekian.

“Kami juga butuh penjelasan yang jelas oleh pihak BPN. Jadi kami menunggu BPN untuk menjelaskan dulu, mana tanah yang sudah disertifikat, itu yang kami butuh penjelasan dari BPN”,ucapnya.

Terpisah, Kasad Intel TNI-AU Leo wattimena, Kapten Sus Stephanus berujar tujuan memberikan surat kepada camat Morsel dan Kades untuk memberitahu kepada masyarakat, bahwa TNI-AU akan mengsertifikatkan tanah.

Baca Juga :  Enam Kali, Pemkab Sula Raih Opini WTP Dari BPK Perwakilan Maluku Utara

“Tujuan kami dengan surat itu untuk memberitahukan masyarakat supaya masyarakat memberikan batas patok wilayahnya. Dan kami tidak akan mengukur itu nanti, dan kami juga tidak akan melakukan pengukuran tanah atau lokasi yang ditempati oleh warga. Tujuan kami kepada masyarakat agar menunjukan batas wilayah mana-mana saja,”tuturnya.

“Kami tidak akan mengusir warga dan kami tidak akan mensertifikatkan lahan warga. Kami juga belum bisa mensertifikatkan barang itu, karena itu status kawasan Umum. Maka dalam pengukuran ini pihak warga harus menunjukan batas-batas wilayah mereka,”imbuhnya.

“Jadi kami mendapatkan perintah bahwa tanah harus disertifikatkan tanah seluas 1120 Hektar. Dari 1120 Hektar itu baru sekitar 600 Hektar yang sudah memiliki sertifikat pada tahun 2017, dan itu harus dilanjutkan. Kemudian dari sisa itu ada perintah untuk melanjutkan, itu perintah dari pimpinan bukan inisiatif dari kami. Karena ini adalah barang milik Negara”,terangnya.(gk)

Berita Terkait

Pemda Kepulauan Sula Bahas Penyusunan Dokumen RPDPKKPK, Libatkan Berbagai Pemangku Kepentingan, Ini Targetnya
Buka Konfercab XI GMKI Jailolo, Wabup Dorong GMKI Jadi Mitra Kritis dan Solutif Pemda
Tutup Kegiatan Bimtek Aplikasi IDIS, Ini Pesan Tegas Bupati Sula untuk Peserta Bimtek  
Menteri Pertahanan RI Kunjungi Keluarga Almarhum Pratu Anumerta Haris Umaternate, Bawa Pesan Belasungkawa Presiden Prabowo dan Bakal Angkat Kakak Almarhum Jadi ASN
Sula Dapat Bantuan 24 Akses Internet Bhakti dari Pemerintah Pusat, Kades dan Camat yang Terima Bantuan Diminta Segera Rekomendasi Staf
Buka Rakerda MUI, Bupati James Dorong Kolaborasi Wujudkan Halbar Religius
Warga Desa Talapaon Kembali Bangun Jalan Setapak, Minta Perhatian Pemerintah
Tingkatkan Layanan Kesehatan, Bassam-Helmi Fokus Benahi Infrastruktur

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 18:10 WIB

Keluarga Desak Polres Halbar Serius Tangani Kasus Pengeroyokan di Tiabo

Rabu, 15 Oktober 2025 - 13:06 WIB

Kantongi Barang Bukti, Oknum Ayah Kandung Bejat di Kepulauan Sula Terancam 15 Tahun Penjara

Senin, 6 Oktober 2025 - 08:55 WIB

Sebarkan Foto Tanpa Izin, Media Online Jurnal Halsel Dilaporkan ke Polres

Rabu, 1 Oktober 2025 - 20:04 WIB

Bejat! Sopir Bus Kampus di Halbar Cabuli Keponakan Selama Bertahun-tahun

Senin, 22 September 2025 - 16:41 WIB

Polres Kepulauan Sula Salurkan Bantuan ke Masyarakat

Kamis, 14 Agustus 2025 - 06:55 WIB

Wow! Polres Kepulauan Sula Dapat Dua Penghargaan dari Kapolda Maluku Utara

Senin, 11 Agustus 2025 - 18:13 WIB

Seluruh Kades Diwanti Kejari Kepulauan Sula, Raimond Crisna: Kami Bisa Lihat dan Pantau Dalam Aplikasi Jaga Desa

Selasa, 22 Juli 2025 - 17:39 WIB

Oknum Anggota DPRD Kepulauan Sula Dapil 3 Dilaporkan ke Polres Kepulauan Sula Terkait Dugaan Pencabulan

Berita Terbaru