LABUHA,Teluknews.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), melalui Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmasy) terus berupaya melakukan percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Halsel.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Kesmasy, Aslima Kasuba SKM, Mkes, jumlah penduduk kabupaten halmahera selatan adalah seperdua jumlah penduduk provinsi maluku utara, olehnya itu pencegahan dan penurunan stunting membutuhkan upaya konvegensi yakni melalui pendekatan terpadu dan terkoordinasi antara berbagai sektor dan pemangku kepentingan, baik melalui intervensi sensitif 70 persen dan spesifik 30 persen.

“Untuk 30 persennya sudah terus dilakukan oleh Nakes, baik intervensi melalui gizi mikro dan makro serta upaya edukasi promotif dan preventif, namun upaya itu tidak akan berhasil jika 70 persen tidak mampu teratasi dengan baik,”ungkap Aslima ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (9/9/2024)
Aslima menjelaskan, salah satu langkah strategis yang berkontribusi dalam penurunan stunting adalah edukasi promotif dan preventif melalui peningkatan pemahaman tentang intervensi dan deteksi dini masalah anak stunting melalui media digital, kemudian edukasi menarik yang dikemas secara interaktif dengan menggunakan media digital.
“Saat ini dinas kesehatan melalui bidang kesehatan masyarakat membuat terobosan baru untuk mendukung upaya promotif preventif melalui LITERASI pencegahan stunting dengan membuat inovasi dalam bentuk website yakni INOVASI PROGRAM LITERASI STUNTING (PROLISTA). Inovasi ini sudah dilaunching secara LIVE STREAMING di plataran UMKM milenial. Inovasi PROLISTA berkolaborasi dengan TPPS (tim percepatan penanggulangan stunting) Halsel yang dihadiri langsung pak bupati bersama ibu bupati dan formkopimda pada Februari 2024 disaksikan langsung oleh seluruh masyarakat halsel,”jelasnya.
Aslima mengungkapkan, ada 4 fitur layanan unggulan inovasi PROLISTA yakni 1. Layanan ukur stunting mandiri dari rumah hanya menggunakan Handpone (HP) android, 2. Layanan eBook literasi stunting, 3 . Layanan mapps stunting untuk mengetahui sebaran stunting dan faktor determinan per wilayah dan 4. Media edukasi literasi stunting dan quis mengukur tingkat kemampuan dan pemahaman tentang stunting.
“Saat ini website PROLISTA sudah di sosialisasikan ke seluruh puskesmas dan sekitarnya. Website PROLISTA juga diikutkan dalam inovasi daerah tingkat pusat,”pungkasnya. (red)













