MOROTAI-Teluknews.com-Suasana haru menyelimuti acara wisuda Universitas Pasifik (Unipas) Morotai, Senin (27/07/2020) yang dihelat di aula kantor DPRD Morotai.
Pasalnya, seorang mahasiswa Jurusan Adimitrasi Negara di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) bernama Abd Rahim Mataga meninggal dunia sebelum sempat mengikuti wisuda.
Sehingga dalam momentum yang bersejarah itu, harus digantikan kakak kandungnya, Saina Nurjana Mataga.
“Adik saya meninggal dunia di hari Jumat, (24/07) sekitar pukul 01.00 Wit di RSUD Daruba usai mengikuti Gladi Wisuda, ” ucap Kakak Kandung Almarhum, Saina Nurjana Mataga disela-sela acara wisuda.
Almarhum merupakan anak bungsu dari sepuluh bersaudara buah hati dari Bapak dan Ibu, Jem Matage-Mihran Sabeta. Dan Almarhum diketahui bersetatus sebagai ASN dilingkup Pemkab Pulau Morotai ini dikenal sebagai sosok gigih dan punya semangat luar biasa.
Meskipun telah mengalami sakit tiga bulan silam sebelum momen wisuda dan duluan pulang ketempat perisirahatan terakhir (Meninggal), Almarhum mengidap penyakit tepis dan asma. Dan sempat dirawat selama dua minggu di RSUD Daruba.
Dan walaupun mengidap dua penyakit sekaligus, Almarhum tetap berusaha sekuat tenaga menyelesaikan skipripsi sebagai syarat utama wisuda yang diberikan oleh dosen pembimbingnya.
Semangat pantang menyerah dilakoninya sehari-hari. Kata kakak kandungnya, Almarhum tak akan berhenti mengerjakan tugas sebelum selesai, termasuk mengerjakan skripsinya. Bahkan tak mengenal waktu, itulah yang kemudian membuat penyakitnya semakin tak terkendali.
Kakak Almarhum mengisahkan momen yang sangat diingatnya sebelumnya adik kandungnya itu meninggal adalah selalu menanyakan momen wisuda.
“Saya yang setiap hari dampingi Almarhum, dan selalu ditanya dan diingatkan terus oleh Almarhum, kapan wisuda, “imbuhnya.
31 tahun Almarhum tutup usia dan ditinggal sang ayah masih belia, yakni baru tiga tahun dikenal sosok baik dan pendiam.
“Kalau dirumah orangnya sangat baik dan pendiam kalau ditanya, atau diajak bicara baru bicara, “kisahnya.
Sosok Almarhum baik dan pendiam ini di amini Dekan Fakultas Sospol Unipas Morotai, Parto Sumtaki. Dimatanya, Almarhum adalah sosok simpel dan rajin.
“Almarhum orangnya pendiam yang saya tangkap pesannya begitu, pemalu mungkin seperti itu, baik orangnya, kemudian dalam beriterkasi orangnya sangat sopan, kadang-kadang dalam hal tertentu tidak berani berinteraksi langsung dengan saya orangnya, hanya beriteraksi dengan prodi atau dosen lainnya, “imbuhnya.
Parto mengungkapkan saat ini merasa sangat kehilangan sosok seorang mahasiwa yang dikenal sosok yang baik, rajin dan gigi. Karena sosok Almarhum semasa hidup selain mengguliti kuliah juga disibukan dengan pekerjaannya lain, karena Almarhum adalah ASN di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkab Morotai.
“Kami pihak Universitas, khususnya jurusan Fisipol sangat kehilangan sosok mahasiswa baik, sopan dan rajin, “tutupnya.(gk)
 
      
 
					





 
						 
						 
						 
						 
						





