JAILOLO, Teluknews.com – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Pemerintah Desa (Pemdes) dan masyarakat nelayan Desa Saria, Kecamatan Jailolo, Rabu (15/10/2025).
RDP tersebut digelar untuk menindaklanjuti keluhan warga terkait sulitnya pelayanan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah bersubsidi akibat pengurangan kuota di wilayah tersebut.
Ketua Komisi II DPRD Halbar, Joko Ahadi, mengatakan pihaknya menerima laporan bahwa kuota minyak tanah untuk Desa Saria bulan ini belum disalurkan kepada nelayan dan pelaku UMKM. Padahal, kata dia, sebelumnya jatah minyak tanah di desa itu mencapai 8 ton, namun kini berkurang menjadi hanya 4 ton.
“Pelayanan sementara ini hanya difokuskan pada kebutuhan rumah tangga. Kami sudah sampaikan klarifikasi kepada Pemdes dan nelayan bahwa skema panitia khusus (pansus) yang direkomendasikan akan diberlakukan bulan depan,” ungkap Joko.
Komisi II, lanjut dia, menyesalkan langkah Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop-UKM) Halmahera Barat yang memangkas kuota minyak tanah di Desa Saria tanpa koordinasi.
Menurutnya, Desa Saria merupakan salah satu wilayah prioritas sektor perikanan di Halbar sehingga seharusnya menjadi perhatian utama dalam distribusi BBM bersubsidi.
“Di Saria terdapat 17 pajeko dan sekitar 25 bodi kapal berkapasitas 3 hingga 4 GT yang aktif beroperasi. Mereka rata-rata mengonsumsi sekitar 5 ton BBM per bulan. Kebijakan pengurangan kuota ini jelas berdampak langsung terhadap produktivitas nelayan,” tegasnya.
Politikus Golkar ini meminta masyarakat Desa Saria untuk tetap bersabar. Ia menjelaskan bahwa jatah minyak tanah tahun ini baru dikembalikan sebanyak 120 ton dari total 140 ton yang sempat hilang sebelumnya.
“Mudah-mudahan pada usulan triwulan keempat bulan Desember nanti, surat dari Bupati James Uang yang sudah disampaikan ke BPH Migas bisa ditindaklanjuti. Kami dari Komisi II akan terus mengawal agar kuota BBM bersubsidi untuk Halbar dapat bertambah,” pungkasnya. (red)
 
      
 
					





 
						 
						 
						 
						 
						





