MOROTAI,Teluknews.com-Kreatifitas Mahasiwa dan Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Universitas Pasifik (Unipas) Kabupaten Pulau Morotai patut diapreasi.
Pasalnya, berkat ilmu yang mereka dapat, mereka mampu membuat “Tranplantasi Karang” dengan menggunakan bahan seadanya seperti tempurung kelapa dan bambu.
Kegiatan ini dibuat saat, Mahasiwa dan Dosen FPIK melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Pulau Dodola.
“Efektifitas Bioreeftek Sebagai Media Pertumbuhan Karang di Perairan Pulau Dodola Kabupaten Pulau Morotai” menjadi tema untuk melengkapi kegiatan mereka.
Dosen FPIK Unipas Morotai, Iswandi Wahab kepada Media ini, Jumat (21/08) mengatakan kegiatan ini merupakan penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa dan Dosen FPIK yang lulus Program Hibah Bersaing Nasional untuk skema Penelitian Dosen Pemula (PDP) tahun 2019 yang dimulai pada bulan Juli hingga Desember tahun 2020.
“Penggunaan media bioreeftek dengan memanfaatkan bahan dasar dari alam seperti tempurung kelapa dan bambu, diharapkan dapat membantu pertumbuhan karang, karena dianggap ramah lingkungan dan sangat mudah untuk ditemui dilapangan,”katanya.
Sementara Ketua Tim Pengusul, Kismanto Koroy menuturkan dalam menghadapi kerusakan karang yang terjadi secara masif, maka perlu adanya penanaman kembali atau transplantasi dengan menggunakan media sebagai tempat hidup baru bagi karang dan salah satu metode yang dikembangkan adalah bioreeftek yang telah digunakan sebagai terumbu buatan.
“Manfaat dari bioreeftek sendiri mampu memulihkan kondisi ekosistem terumbu karang sehingga biota-biota perairan dapat hidup dan berkembang biak dengan baik, juga untuk menjaga keseimbangan lingkungan ekosistem terumbu karang dan keberlanjutan kehidupannya, “ucapnya.
Untuk memastikan penggunaan media bioreeftek pada penilitian ini. Maka tim akan melakukan pemantauan setiap bulannya dengan mengukur laju pertumbuhan karang, sehingga dapat mengetahui hasilnya.
Kegiatan ini, kata dia, merupakan bentuk implementasi tri dharma perguruan tinggi sebagai kewajiban akademisi untuk menyampaikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat atas keberadaan Perguruan Tinggi disebuah daerah.
“Kegiatan ini diharapkan dapat membantu semua unsur yang berkepentingan dalam pengelolaan terumbu karang khususnya di Kabupaten Pulau Morotai, “timpalnya.
Sembari berujar prinsipnya FPIK Unipas Morotai sangat terbuka dan berharap kedepannya adanya kerjasama dari pengelola baik swasta maupun pemerintah daerah dalam pengelolaan terumbu karang, sehingga membantu masyarakat khususnya para nelayan.(gk)
 
      
 
					





 
						 
						 
						 
						 
						





