MOROTAI,Teluknews.com – Kejari Morotai, Supardi yang ditunjuk Bupati, Benny Laos sebagai bendahara Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Morotai diisukan mundur dari jabatannnya.
Belum diketahui pasti penyebab Supardi mundur dari jabatannya. Namun kabar yang beredar, yang bersangkutan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai bendahara Covid-19 karena tak tahan terus disoroti sejumlah awak media terkait dengan jabatannya tersebut.
Sebagaimana diketahui, sesuai dengan edaran Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) tertanggal 29 Maret 2020 Nomor 440/2622/SJ Tentang Pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Daerah, bahwa tugas Kejari adalah melaporkan pelaksaan adimitrasi dan kenerja.
Sementara laporan pertangungjawaban keuangan dan sumber pendanaan adalah tugas dari BPBD, BPKAD, BUMD dan Dinkes. Tapi faktanya dilapangan Kejari mengelola anggaran Covid-19, karena menjabat sebagai bendahara Covid-19.
Kejari Morotai yang rangkap jabatan sebagai bendahara Covid-19 Morotai, Supardi saat dikonfirmasi isu yang dialamatkan kepadanya dijawab dengan jawaban plin-plan.
“Kalau saya di tanya sudah mundur, pasti di tanya SKnya mana, dan kalau saya bilang belum berarti belum, “katanya, Selasa (14/07).
Bahkan, dia mengarahkan awak media agar tidak menanyakan persoalan yang dimaksud kepada dirinya. “Ya kalau informasinya dari luar saya mundur, lansung tanyakan saja diluar dan jangan tanyakan ke saya, “imbuhnya.
Meski tidak memberikan jawaban pasti terkait kemunduran dirinya sebagai bendahara Covid-19. Namun dirinya mengakui tidak memiliki niat sama sekali untuk menjabat sebagai bendahara Covid-19.
“Saya sampaikan sebenarnya dari awal saya tidak ada niat jadi bendahara Covid-19, cuman karena ini amanah saya harus laksanakan dan saya dari awal juga tidak minta jabatan itu, tiga kali baru SK Gugus baru saya terlibat di situ, tapi karena bahasanya amanah saya harus laksanakan,”timpalnya.
Menurutnya, sebagai abdi negara siap ditempatkan dimana saja demi kepentingan masyarakat. Begitu sebaliknya.
“Saya ditempatkan dimana saja, demi kepentingan masyarakat saya siap laksanakan, tapi kalau masyarakat tidak mengkhendaki saya tidak memaksakan, dan saya tidak meminta jabatan atau pekerjaan, “imbuhnya.
Dia lantas mengampaikan unek-uneknya, saat menjabat sebagai bendahara Covid-19. Dirinya berujar sepanjang menjabat sebagai bendahara Covid-19, tidak ada kepentingan sama sekali untuk mengambil keuntungan sebagai bendahara Covid-19.
“Tidak ada secuil pun kepentingan untuk mengambil ke untungan dari situ. Untuk fasilitas kami menggunakan mobil untuk operasional setetes pun tidak menggunakan anggaran Covid-19 dan setetes pun menggunakan bensin dengan anggaran tersebut,”terangnya.(gk)