
SANANA,Teluknews.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesi (PMII) dan Liga Mahasiswa Untuk Demokrasi (LMND) Kepulauan Sula (Kepsul) medesak DPRD segera melaporkan dugaan korupsi anggaran proyek di masa Bupati Hendrata Thes.
Desakan mahasiswa itu disampaikan saat menggelar aksi di depan kantor Bupati dan DPRD, Senin (23/8).
Ketua PMII Kepulauan Sula, Sahril Soamole saat menggelar hearing bersama Komisi III DPRD Kepsul menyatakan, ada temuan sejumlah proyek yang bermasalah di Kabupaten Kepulauan Sula yang hingga saat ini tidak diproses. Proyek itu adalah Jalan Pancoran Kum, Jembatan Fuata Kecamatan Sulabesi Selatan, MCK, anggaran Covid-19 dan ada 26 kasus korupsi yang sudah dilaporkan ke Polres 2020 lalu, namun hingga saat ini belum diproses.
“Sesuai data yang ada, maka ada indikasi mafia proyek yang dilakukan oleh orang-orang dekat mantan Bupati Hendrata Thes. Karena itu kami mendesak Polres Kepulauan Sula sebagai lembaga penegak hukum menjadi benteng terakhir yang tidak boleh memandang bulu dalam pemberantasan korupsi,”tegasnya.
Sahril menambahkan, pihaknya akan menyurat ke Pemerintah Daerah dan DPRD pada Kamis 26 Agustus nanti, sehingga Pemda dan DPRD harus ikut melaporkan kasus korupsi ke Polres dan Kejaksaan.
“Kita akan menyurat ke Pemda dan DPRD, agar melaporkan kasus korupsi ke Polres dan Kejaksaan,”tandasnya.
Sementara Ketua Komisi III, Lasidi berjanji akan mengawal apa yang menjadi tuntutan mahasiswa, karena DPRD sendiri merupakan lembaga pengawasan yang siap mengawasi aspirasi masyarakat dan mahasiswa.
“Kita akan sama-sama mengawal. Kita percayakan hal ini kepada penegak hukum,”pungkasnya. (nd)