JAKARTA, Teluknews.com – Sebanyak 17 anak yatim piatu binaan Yayasan Al Qohhar mendapat kesempatan istimewa menempuh pendidikan internasional di Universitas Binawan. Melalui dukungan Haji Robert Nitiyudo Wachjo, mereka tidak hanya melanjutkan kuliah, tetapi juga dipersiapkan bersaing di dunia kerja global.
Langkah ini terwujud melalui kerja sama Yayasan Al Qohhar dengan Universitas Binawan, perguruan tinggi yang memiliki jejaring internasional luas lewat induknya, PT Binawan Inti Utama. Sejak 1977, perusahaan ini dikenal sebagai pionir penyaluran tenaga kerja terampil ke berbagai negara, mulai dari Eropa, Jepang, Australia, hingga Timur Tengah.
Dengan kolaborasi tersebut, anak-anak yatim piatu Al Qohhar kini menempuh pendidikan di Program Keperawatan Internasional dan K3. Mereka tinggal di asrama khusus, mendapat bimbingan mentor, serta pelatihan bahasa asing untuk mempersiapkan diri bersaing di dunia kerja global. Jumlah mahasiswa binaan diperkirakan segera bertambah menjadi 20 orang.
Ketua Yayasan Al Qohhar, Kartono, menegaskan komitmen Haji Robert menjadi kunci lahirnya program transformasi ini. “Beliau selalu mengingatkan bahwa anak yatim tidak boleh dibiarkan berjalan tanpa arah setelah lulus SMA. Dari penerima zakat, mereka harus tumbuh menjadi pemberi zakat dari penerima bantuan, menjadi pribadi yang memberi kontribusi bagi banyak orang,” ujarnya.
Selain pendidikan formal, program ini juga memperhatikan aspek psikologis anak-anak binaan. Setiap pekan mereka menjalani asesmen psikologi untuk menggali potensi, kebutuhan khusus, hingga penyembuhan luka masa kecil yang mungkin masih membekas.
“Dengan begitu, kita bisa memahami lebih dalam kebutuhan mereka dan memberikan pendampingan yang tepat,” tambah Kartono.
Apresiasi turut datang dari Universitas Binawan. Wakil Rektor Tata Kelola dan Sumber Daya, Farouk Abdullah Alwyn, menilai kolaborasi ini sebagai sinergi antara kemanusiaan dan pendidikan.
“Alhamdulillah, kami telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Yayasan Al Qohhar. Haji Robert dan Yayasan membawa semangat kemanusiaan, sementara Universitas Binawan menghadirkan tridarma perguruan tinggi. Sinergi ini menyatukan dua kekuatan besar, Humanity Foundation dan Humanity University,” ungkapnya.
Kerja sama ini menjadi bukti bahwa kepedulian Haji Robert melampaui sekadar bantuan materi. Ia menghadirkan jalan perubahan hidup yang nyata, menanamkan keyakinan bahwa setiap anak yatim piatu berhak memiliki masa depan cerah.
Dengan bekal pendidikan internasional, para mahasiswa binaan ini diharapkan mampu berdiri sejajar di panggung dunia, sekaligus menjadi contoh bahwa kepedulian sosial bisa melahirkan generasi yang mandiri, berdaya saing, dan berkontribusi bagi banyak orang. (red)