
JAILOLO,Teluknews.com – Rencana kegiatan Dialog Publik Harmoni yang digagas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat (Halbar) pada Selasa (22/6/2021) pekan depan, mendapat respon dari Fraksi Partai Hanura, DPRD Halbar.
Dialog yang bertajuk ”Kolaborasi Strategi Percepatan Pembangunan Daerah” dengan mengahadirkan narasumber Walikota Tidore Kapten Ali Ibrahim, Bupati Pulau Morotai Beny Laos dan Wali Kota Ternate Tauhid Soleman, dianggap tidak membawa kontribusi dalam membangun halbar, karena menurut Fraksi Hanura tiga narasumber yang saat ini menjadi pemimpin daerahnya masing masing juga tingkat ekonominya masih sama dengan halbar dan sama sama daerah yang masih menuju daerah yang sedang berkembang.
“Rencana dialognya tidak salah, tapi paling tidak narasumber yang dihadirkan adalah narasumber yang berasal dari daerah yang sudah berkembang, sehingga kita sama sama bisa belajar, bagaiman mengembangkan daerah dari sisi peningkatan ekonomi,”ungkap Ketua Fraksi Hanura, Tamin Ilan Abanun, kepada sejumlah wartawan di kantor DPRD Halbar, Kamis (17/6/2021).
Tamin menyarankan, jika dialog yang digagas itu bertujuan untuk membahas strategi pembangunan daerah, alangkah baiknya pemda menambah narasumber dari daerah yang ekonominya sudah berkembang, seperti Kabupaten Banggai yang saat ini perkembangan eskonominya sudah mencapai 37 persen.
“Jika narasumber dari Kabupaten yang sudah berkembang, maka kita bisa belajar, bagaiman strategi daerah tersebut dalam meningkatkan ekonomi daerah,”kantanya menyarankan.
Anggota Komisi I ini menambahkan, ada 4 daerah pelosok yang ekonominya maju salah satunya adalah Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Di Banggai ada dua sumberdaya yang dikelolah yakni Gas Bumi dan Pariwisata, dari dua sektor itu, tingkat pertumbuhan ekonomi disana naik menjadi 37 persen, sehingga sangat relefan jika tiga narasumber yang diundang pemkab halbar itu diparalerkan dengan narasumber dari Bangai, sehingga pemda halbar bisa belajar strategi pengembangan daerah.
“Tujuan dari dialog ini kan, ingin belajar bagaiman mengembangkan daerah, jika narasumbernya hanya dari daerah yang sama sama belum berkembang, maka tidak ada pengaruh atau tidak ada ilmu yang didapat untuk mengembangkan daerah ini yang lebih baik,”pungkasnya. (bur)













