Harga Ikan TunaTurun Drastis, Nelayan Demo Pemda

- Jurnalis

Senin, 20 Juli 2020 - 11:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

MOROTAI,Rakyatkini.com-Puluhan masa aksi yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Tuna Pasifik (ANTP), Senin (20/07) menggelar unjuk rasa didepan kantor Bupati dan kantor DPRD.

Masa aksi mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) segera mencari solusi untuk menaikan harga ikan tuna, karena dengan adanya keberadaan wabah virus corona harga ikan cakalang turun drastis.

Dimana sebelumnya harga ikan tuna dibeli dengan harga Rp 35 ribu/kg, tapi setelah adanya wabah corona ikan tuna hanya dibeli dengan harga Rp 26 ribu/kg. Begitu juga dengan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin subsidi, membuat para nelayan kesulitan melaut.

Sekitar satu jam masa menggelar unjuk rasa, masa kemudian menggelar hearing dengan anggota DPRD, Kadis Kelautan dan Perikanan, Suryani Antarani, Kadis Perindakop-UKM, Nasrun Mahasari dan Manajer PT Harta Samudra, Imade Mali Hardana.

Salah satu masa aksi, Chilfan Djaguna lantas mempersoalkan peran Dinas KKP yang terkesan melepas tangan terkait menurunnya harga ikan tuna. “Sebagai Dinas seharusnya mencari solusi, bukan mengampaikan keluhan, “katanya dalam hearing yang dipimpin langsung Ketua DPRD Morotai, Rusminto Pawane.

Dia juga mempertanyakan keberadaan Disprindakop yang terkesan tidak menyediakan BBM subsidi dan tidak mengawasinya, untuk itu dirinya mempersilahkan ke pihak lain untuk membuka BMM bagi para nelayan.

“PT Harta Samudra dan pihak SKPT ssbagai pembeli harus menjelaskan subdisi es, karena es yang diberikan terbatas, harga ikan turun drastis, ketika waktu ikan panen, dua hari sudah ditutup, ikan ruask kemudian dikembalikan ke nelayan, ini bikin nelayan rugi itu artinya mereka tidak mampu, jika tidak mampu harus buka peluang perusahan lain untuk masuk, “ucapnya.

Baca Juga :  Kapal Bantuan Kemenhub Sengaja Dirusak OTK, Dishub Lapor Polisi

BBM subsidi jenis solar juga ikut menjadi sorotan. Karena BBM jenis solar juga didistribusikan, tapi tidak diketahui keberadaannya. “Selama ini yang nelayan gunakan bensin, lalu solarnya dikemenakan, kalau tidak dipakai dikembalikan saja, “imbuhnya.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Morotai, Suhari Lohor mendesak dinas terkait wajib mengawasi BBM subdisi agar masyarakat dapat nikmati harga BBM subdisi tersebut. Begitu juga dengan harga ikan tuna harus dinaikan.

“Jangan saling lempar tanggungjawab, jika kouta BBM tidak cukup maka ditambah. Nelayan di Morotai sekitar 3.000 lebih, kami meminta SKPT menambah kouta BMM. Seharusnya BBM harus ditetapkan harga BBM diharga tertinggi Rp 7.000 atau Rp 7.500, kalau dinaikan lebih diharga yang disebut, maka sudah pasti nelayan menjerit, “timpalnya.

Manejer PT Harta Samudra, Imade Mali Hardana mengungkapkan menurunnya harga ikan, karena mengikuti harga ikan secara nasional, bukan atas keinginan mereka.

“Awalnya harga ikan Rp 30 ribu, tapi kami beli dengan harga Rp 35 ribu, dengan adanya ekspor pedana kami beli dengan harga Rp 37 ribu. Karena adanya wabah corona, secara nasioanal dibeli dengan harga Rp 26 ribu dan kami mengikuti pembelian harga nasional, dari pada tidak beli sama sekali, jika kami dianggap bermain harga ikan, mari datang sama-sama langsung ke SKPT, karena kami tidak membodoh-bodohi nelayan, “tuturnya.

Baca Juga :  Peduli Korban Bencana di Halteng, DWP Disperkim Malut Salurkan Bantuan Sembako

Bahkan, dirinya mengaku tidak mengintervensi pembelian ikan. Karena bukan saja mereka yang membeli ikan, tapi terdapat koperasi juga membeli ikan seperti yang mereka beli.”Jika ada investasi lain masuk silahkan, kami tidak pernah mengitervensi, “terangnya.

Kadis Perindakop-UKM, Nasrun Mahasari berujar selama ini ditribusi BBM ke SKPT tidak masalah, harga BBM jenis bensin dan solar dijual dengan harga yang telah ditetapkan, yakni bensin dijual dengan harga Rp 6.400/liter dan solar Rp 5.150/liter.

Sementara, Kadis KKP Morotai, Suryani Antarani menjelaskan, untuk memperoleh BBM khususnya di SKPT nelayan wajib memiliki KTP atau kartu nelayan. Jika terdapat BBM berbeda dengan harga yang telah ditetapkan, maka itu kesepakatan antara nelayan dan suplair.

Untuk menambah kouta BBM, dirinya sudah berulang-ulang telah meminta ke pihak terkait, sayangnya hingga saat permintaannya itu tidak pernah digubris. Bahkan dirinya mengakui nelayan memiliki peran penting, karena dengan adanya penjualan ikan tuna memberikan sumbangan devisa negara sebesar Rp 40 Milyar dan PAD untuk Pemda.

“Nelayan Morotai sebanyak 3.000 lebih, sebanyak 900 ratus lebih belum mendapatkan asuransi, dan yang belum mendapatkan asuransi kami upayakan, karena asuransi ini sangat penting bagi nelayan, untuk nelayan terkena musibah dilaut mendapatkan biaya asuransi sebesar Rp 200 juta, sementara didarat Rp 100 juta lebih, untuk itu kami minta kerja sama dengan nelayan, yang belum mengurus asuransi perlu diurusi, ini demi kebaikan para nelayan, “harapnya.(gk)

Berita Terkait

Bupati James Uang Didesak Kooperatif, Suku Wayoli Siap Tolak Kunjungan Wapres
Bupati James Resmi Buka HKG PKK ke-53 dan Kejuaraan Tarkam di Halmahera Barat
Dana Koperasi Desa Kawasi Rp1,450 Miliar Ghoib
Warga Keluhkan Banjir, Irine Yusiana Komitmen Perjuangkan Drainase di Bobanehena
NHM Peduli Bantu Pasien Jantung Maluku Utara Berobat ke Jakarta
Gudang Bulog dengan Kapsitas 1000 Ton Bakal Dibangun di Kepulauan Sula, Asisten II: Bulan Depan Bupati Lakukan Penandatanganan dengan Presiden
Wujudkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, Diskominfo Sula Siapkan Tanda Tangan Elektronik untuk Unsur Pimpinan Daerah dan OPD
Nelayan Desa Saria Jadi Korban Ombak, Pemda Halbar Dinilai ‘Tarada Hati’

Berita Terkait

Senin, 13 Oktober 2025 - 17:47 WIB

Wapres Gibran Dijadwalkan Kunjungi Halmahera Barat, Bupati James Siapkan Usulan Infrastruktur

Minggu, 21 September 2025 - 19:51 WIB

Harita Nickel dan Masyarakat Kawasi Satukan Langkah di World Cleanup Day

Minggu, 21 September 2025 - 16:01 WIB

Haji Robert Bangun Pesantren Al-Qur’an di Depok, Ribuan Santri Menjadi Hafidz

Jumat, 19 September 2025 - 16:21 WIB

Haji Robert Buka Jalan Global untuk Anak Yatim Piatu Lewat Pendidikan Internasional

Rabu, 10 September 2025 - 08:10 WIB

HUT ke-24 Demokrat, DPC Halmahera Barat Gelar Bakti Sosial

Kamis, 28 Agustus 2025 - 12:06 WIB

Lewat APKASI Otonomi Expo, Halsel Promosi Produk Unggulan Skala Nasional

Jumat, 22 Agustus 2025 - 11:40 WIB

Pemerintah JUJUR Berikan Beasiswa Rp 10 Juta Kepada M. Aqsyahiful Ikram

Minggu, 17 Agustus 2025 - 14:03 WIB

Wabup Halbar Kunjungi Bayi Yang Lahir Pada Hari Kemerdekaan di RSUD Jailolo

Berita Terbaru

Maluku Utara

Bupati Sula Terima Penghargaan dari Menteri Hukum dan HAM RI

Senin, 13 Okt 2025 - 12:13 WIB