TERNATE, Teluknews – Gubernur Sherly Tjoanda Laos dan Wagub Sarbin Sehe disarankan agar mewaspadai manuver ASN yang berupaya merebut posisi strategis di lingkungan Pemprov Maluku Utara.
Salah satu yang mengemuka adalah Zulkifli Bian, Kepala Bagian Umum DPRD Maluku Utara. Ia diwacanakan bakal merebut jabatan Kepala Biro Umum Setda Pemprov Maluku Utara.
Zulkifli diisukan tengah membangun komunikasi dengan Sekretaris DPRD Maluku Utara Abubakar Abdulllah. Menurut informasi, Zulkifli melakukan pendekatan dengan bekas Penjabat Sekda Maluku Utara dalam rangka memuluskan kepentingannya.
Wacana manuver Zulkifli dari Kepala Bagian Umum DPRD Maluku Utara menuju Kepala Biro Umum Setda Pemprov Maluku Utara pertama kali mencuat paska Sherly-Sarbin dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur pada 20 Februari 2025 lalu.
Praktisi Hukum Agus Salim R. Tampilang mengatakan wacana seperti sering muncul dalam birokrasi. Kelompok-kelompok pejabat yang muncul ini saling mendukung untuk memperoleh posisi strategis.
Mereka biasanya membentuk aliansi berdasarkan kesamaan latar belakang, seperti pendidikan, almamater, atau hubungan pribadi yang telah terjalin lama.
Agus menilai, praktik semacam ini dapat memicu persaingan tidak sehat dan dapat menghambat jalannya pemerintahan.
“Ini yang kita, terutama publik hawatirkan. Secara emosional, kedekatan Zulkifli dan Sekwan Abubakar bukan lagi rahasia umum. Mungkin saja dengan background Sekwan Abubakar bisa mengawal kepentingan Kabag Umum Zulkifli. Ibu Gubernur Sherly perlu waspadai cara-cara seperti ini,” ujar Agus saat dimintai tanggapan, Selasa, 20/5.
Menurut Agus, indikasi munculnya wacana manuver Kepala Bagian Umum DPRD Maluku Utara Zulkifli Bian, boleh dibilang menjadi boomerang bagi Sekwan Abubakar Abdullah yang dikaitkan dalam masalah ini.
Abubakar Abdullah akan disebut-sebut sebagai biang kerok dan tidak mendukung sistem meritokrasi yang digaungkan Gubernur Sherly apabila wacana dimaksud terwujud.
“Sudah pasti akan ada opini miring kepada Sekwan Maluku Utara bila mana subjek yang diduga itu menduduki Karo Umum Setda Pemprov Maluku Utara. Saran saya sekwan fokus saja, tara perlu campur sana-sini, terutama soal jabatan oknum tertentu,” sambungnya.
Ikuti Prosedur
Agus menuturkan, jabatan Kepala Biro (Karo) Umum Setda Pemprov Maluku Utara boleh dijabat siapa saja. Namun bagi Agus, harus dilakukan seleksi sesuai prosedur tanpa pratik licik.
Agus menambahkan, menurut informasi yang didengar, selain berkomunikasi intens dengan Sekwan Abubakar Abdullah, Zulkifli dikabarkan membangun pendekatan dengan partai koalisi Sherly-Sarbin dan beberapa anggota dewan partai koalisi.
“Sapa (siapa) saja boleh, tapi harus sesuai jalur. Jang (jangan) ulangi masalah-masalah lama yang selama ini dipratikkan. Harus belajar dari gubernur sebelumnya,” terangnya.
Agus menyarankan agar Kepala Bagian Umum DPRD Maluku Utara Zulkifli Bian menghentikan manuver-manuvernya dalam merebut jabatan yang diinginkan itu.
“Kalau mau pemerintahan bersih dan transparan sesuai tagline Gubernur Sherly, cara-cara macam ini boleh sudah, setop sudah,” tandasnya.
Sekretaris DPRD Maluku Utara Abubakar Abdullah dikonfirmasi belum bersambut. Pesan whatsapp yang masuk di ponselnya tidak direspon sampai berita ini dipublis.
Zulkifli Bian membantah kalau melakukan manuver di posisi Karo Umum Setda Pemprov Maluku Utara. Bekas Ketua KNPI Kota Ternate ini mengatakan, tidak sama sekali melakukan hal-hal apapun, termasuk yang wacana diisukan.
“Dugaaan ini tidak benar, malah saya baru tahu cerita dugaaan ini dari jurnalis yang mengonfrmasi,” ucapnya. **