JAILOLO, Teluknews.com – Keluarga korban pengeroyokan di kawasan Tiabo, Kecamatan Loloda Tengah, mendesak Polres Halmahera Barat untuk menindaklanjuti laporan kasus kekerasan yang menimpa tiga warga Desa Barataku.
Aksi pengeroyokan brutal itu dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal dengan menggunakan besi ulir dan linggis.
Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (28/10/2025) sekitar pukul 18.00 WIT. Berdasarkan laporan polisi (LP) yang diterima media ini, dua warga, Rantino Tuandali dan Kevin Kamaniba, diserang saat dalam perjalanan pulang ke Desa Barataku dari arah Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, menggunakan sepeda motor masing-masing.
Saat melintas di kawasan Tiabo, keduanya dihadang sekelompok orang yang membawa linggis. Salah satu pelaku menanyakan asal kedua korban. “Apakah kalian orang Barataku?” tanya pelaku, yang dijawab korban dengan “iya”. Tak lama kemudian, salah satu pelaku langsung menyerang korban menggunakan linggis hingga mengenai bagian bawah perut sebelah kiri.
Akibat serangan mendadak itu, Kevin terjatuh dari motor. Para pelaku kemudian berbalik mengeroyok Rantino Tuandali, memukulnya berkali-kali hingga mengalami luka di bagian kening sebelah kiri dan nyeri di sekujur tubuh.
Beruntung, aksi kekerasan tersebut diketahui warga sekitar yang segera melerai dan membantu kedua korban melanjutkan perjalanan ke Desa Barataku.
Sementara di hari yang sama sekitar pukul 14.30 WIT, seorang warga lain bernama Viko Rafles Tuandali, yang merupakan saudara korban Rantino, juga mengalami aksi kekerasan serupa di lokasi yang sama. Saat melintas dengan mobil Avanza menuju Desa Barataku, korban disetop dan dipukuli hingga mengalami bengkak dan memar di bagian mata kanan.
Akibat kejadian tersebut, para korban Viko Rafles Tuandali (23) dan Rantino Tuandali (26) telah melaporkan kasus ini ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Halmahera Barat untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.
Ronal Tuandali, kakak dari ketiga korban, meminta kepolisian bertindak cepat dan profesional dalam menangani kasus ini. Ia menilai, kejadian tersebut bukan sekadar tindak kekerasan biasa, tetapi sudah mengarah pada aksi premanisme yang mengancam keselamatan warga di wilayah Loloda Tengah.
“Kami minta aparat kepolisian jangan tinggal diam. Ini bukan perkelahian biasa, tapi sudah pengeroyokan dengan senjata tajam. Para pelaku harus segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Ronal.
Ronal juga mengungkapkan bahwa para korban telah menjalani visum dan hasilnya telah keluar. Selain itu, ia juga menuturkan, pihak keluarga mendapat informasi bahwa pelaku diduga warga Desa Roko, Kecamatan Galela Barat, Kabupaten Halmahera Utara, bernama Glen Belehoko.
“Korban sudah melakukan visum dan hasilnya sudah keluar. Kami berharap polisi menindaklanjuti kasus ini dengan serius. Kalau dibiarkan, masyarakat akan kehilangan kepercayaan kepada penegak hukum,” Tandasnya. (Red)













