JAILOLO,Teluknews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat (halbar) diminta serius dalam pengangan Covid 19 yang saat ini telah meresahkan masyarakat di Halbar.
Keresahan yang dialami oleh masyarakat saat ini adalah, kekurangan peralatan medis dalam menangkal penyebaran virus corona, seperti Alat Pelindung Diri (APD), alat pendeteksi suhu badan maupun Disfektan (Hand Sanitizer) yang saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat halbar.
”Dalam pantauan kami, Masker dan Hand Sanitizer sangat sulit didapatkan, sehingga masyarakat menjadi panik dan menimbulkan kekhwatiran yang luas, hal ini harus disikapi dan diambil langkah langkah guna menjamin ketersediaan alat tersebut,”ungkap Ketua Komisi I DPRD Halbar Djufri Muhammad, kepada Malut Post, Minggu (22/3).
Politisi Partai Nasdem ini menambahkan, dirinya berharap Pemkab menindaklanjuti berbagai Intruksi Pemerintah Pusat (Pempus) agar bisa mengalihkan sebagian kegiatan yang sumber dananya dari Dana Bagi Hasil, Dana Insentif Daerah, DAK non Fisik, serta Dana Desa untuk penanganan Pencegahan penularan virus Corona. Karena hal ini sesuai arahan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) RI nomor 19/PMK.07/2020, tentang Penyaluran dan penggunaan DBH, DAU dan DID tahun 2020 dalam rangka penanggulangan COVID-19.
”Untuk itu, kami meminta kepada Bupati dan Sekda untuk segera mengambil langkah langkah penyesuaian tersebut dan segera diajukan ke DPRD untuk dibahas,”katanya.
Selain kegiatan yang bersumber dari DAU, kata anggota DPRD tiga periode ini menjelaskan, anggaran di Dinas Kesehatan pada APBD 2020 mendapat 2 alokasi anggaran yakni, Dana Insentif Daerah (DID) Kategori belanja modal kesehatan sebesar Rp.9,167 miliar dan DAK bidang kesehatan, belanja operasional kesehatan sebesar Rp.16,8 miliar, olehnya itu disarankan sebagian belanja tersebut dialihkan ke kegiatan penanganan COVID-19. Untuk anggaran Dana Desa, Pemkab Halbar secepatnya memfasilitasi pertemuan dgn pihak Pemdes agar ada langkah-langkah perubahan APBDes 2020 degan menyisihkan alokasi anggaran untuk pengadaan alat kesehatan untuk masyarakat sekurang-kurangnya Rp. 50 sampai 75 juta di belanja DD masing-masing Desa yang disesuaikan degan jumlah penduduk desa.
”Apabila seluruh desa bersama-sama Pemkab solid bergandengan tangan untuk menangani Pencegahan penularan COVID-19 ini maka akan sangat efektif. Untuk itu kami harapkan pihak pemkab secepatnya merespon hal ini, memang kita perlu berhati-hati dalam penganggaran keuangan Daerah dan desa tapi saat ini kondisi Emergency dan bersifat Darurat apalagi dasar hukumnya sudah jelas,”pungkasnya.
Sementara pantauan di seluruh Apotek yang ada di halbar, stok amsker dan Hand Sanitizer stoknya habis, bahkan apotek Kimia Farma juga mengaku kehabisa stok, karena gudang Kimia Farma yang berada di Kota Ternate juga kehabisa stok Masker dan Hand Sanitizer. (red)